Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sulit Prediksi Perilaku Konsumen, LPS Tekankan Pentingnya Riset

Kompas.com - 25/09/2018, 13:23 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengadakan Research Fair 2018 sebagai bentuk transformasi dan komitmen untuk mengamati dan mendalami bidang sistem keuangan.

Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah menyatakan keberadaan Research Fair kali ini bisa memberi manfaat sekaligus pandangan baru terkait stabilitas sistem keuangan yang saat ini sedang berkembang.

"Kita memahami terjadi gejolak yang besar yang sebetulnya sefikut banyak sudah bisa kita prediksi ketika uang yang begitu besar mengalir dari AS, Jepang, dan Eropa, sekarang secara perlahan arus modal itu kembali ke masing-masing. Ini menarik bagi kita melakukan pengamatan dan respons seperti apa yang pas," ujar Halim ketika memberikan sambutan dalam pembukaan Research Days 2018 di Jakarta, Selasa (25/9/2018).

Lebih lanjut Halim mengatakan, pesatnya persebaran informasi saat ini membuat pembuat kebijakan dan pelaku usaha menjadi sulit memprediksi perilaku konsumen.

Sebab, berbeda dengan kondisi 20 tahun yang lalu ketika informasi berasal dari satu sistem yang sama, kini informasi tidak lagi ekslusif dimiliki oleh otoritas atau lembaga resmi tempat data tersebut dibuat, tetapi juga dapat disebarluaskan oleh masyarakat luas melalui alat-alat komunikasi.

"Data dan infromasi kini menjadi inklusif secara real time dan multi arah, tidak lagi two ways. Cara bekerja lembaga-lembaga pemerintah dan sosial ekonomi juga menjadi lebih transparan dan makin dipahami oleh masyarakat," lanjut Halim.

Sehingga, persepsi dan respon pelaku ekonomi menjadi mudah berubah akibat diserbu data dan infromasi. Hal tersebut berisiko meningkatkan ketidak pastian dalam pergerakan pasar.

Dalam menghadapi hal ini, Ekonom Iwan Jaya Aziz pun menekankan pentingnya riset di dalam setiap lembaga pemerintahan atau pembuat kebijakan lain, terutama penelitian yang berfungsi untuk memahami dan memrediksi perilaku konsumen.

"Sebab penelitian yang berciri prediktif kuat mampu menunjukkan risiko-risiko yang muncul. Sehingga daya preduksi sebuah penelitian menjadi penting," ujar dia dalam kesempatan yang sama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com