Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Minyak AS ke China Bakal Terpukul Perang Dagang

Kompas.com - 25/09/2018, 15:03 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber Bloomberg

SINGAPURA, KOMPAS.com - Ekspor minyak AS ke China bisa menjadi korban perang dagang yang terjadi antara AS dan China.

Unipec, unit bisnis raksasa minyak China Sinopec menunda rencana peningkatan impor minyak mentah AS. Presiden Unipec Chen Bo menyatakan, hal ini sejalan dengan asesmen yang dilakukan Unipec terkait dampak perang dagang AS-China.

Dikutip dari Bloomberg, Selasa (25/9/2018), Unipec sebelumnya berencana menaikkan volume impor minyak menjadi 500.000 barrel per hari (bph) pada tahun 2019. Angka ini lebih tinggi dibandingkan volume saat ini, yakni 300.000 bph selama periode Januari-Agustus 2018.

Keengganan Unipec untuk menaikkan pembelian menunjukkan bagaimana perang dagang AS-China begitu keras menghantam peradagangan energi dunia meski minyak mentah belum masuk ke dalam kategori produk yang dikenakan tarif. Para pembeli telah mengantisipasi harga yang lebih mahal dan ganguan pasokan karena sanksi yang dijatuhkan AS kepada Iran.

Kewaspadaan Unipec ini berarti China kemungkinan tak bisa sepenuhnya memanfaatkan lonjakan produksi minyak serpih AS. China merupakan importir minyak terbesar dunia.

Sebelumnya, Unipec telah menghindari pembelian minyak mentah AS karena ada ancaman impor minyak dari AS bakal dikenakan tarif. Namun, pembelian kemudian dilanjutkan setelah minyak mentah dihapus dari daftar. 

Awal pekan ini, China menyatakan pembicaraan terkait perdagangan dengan AS tidak bisa terjadi selama Presiden AS Donald Trump terus mengancam bakal mengenakan tarif lebih lanjut. Hanya satu jam setelah AS menerapkan tarif tambahan untuk produk China senilai 200 miliar dollar AS, China pun mempublikasikan dokumen terkait kebijakan balasan.

Pembicaraan mengenai perdagangan yang awalnya dijadwalkan pekan ini akhirnya dibatalkan. Ini sejalan dengan pengenaan tarif oleh AS.

Meskipun demikian, Chen meyakini perang dagang AS-China akan berlangsung sementara. Menurut dia, produk minyak dari AS membantu Unipec mendiversifikasi sumber pasokan.

"Kami yakin bahwa perang dagang hanya (terjadi dalam) jangka pendek, namun untuk jangka panjang kami akan sangat aktif di Singapura," ungkap Chen.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Bloomberg
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com