Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Amazon Akan Investasi di Indonesia, Ini Kata Bos Tokopedia

Kompas.com - 25/09/2018, 18:30 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perusahaan ritel online besar dunia Amazon memastikan akan berinvestasi di Indonesia sebesar 1 miliar dollar AS atau setara lebih dari Rp 14 triliun.

Hal ini dikatan oleh Vice President Amazon Werner Vogels saat menemui Presiden Joko Widodo di Istana Negara pekan lalu.

Menanggapi hal tersebut, CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengatakan, ini adalah iklim yang tidak bisa dihindari. Hal ini karena validasi ekonomi digital di Indonesia potensinya besar.

"Kita bisa lihat raksasa-raksasa global dunia teknologi dari tahun ke tahun selalu masuk ke Indonesia. Selama 9 tahun terakhir, Tokopedia dari hari pertama sudah harus bersaing dengan pemain global seperti itu," ujar William saat konferensi pers World Conference on Creative Economy (WCCE) di Jakarta, Selasa (25/9/2018).

Dia menambahkan, walaupun keadaan dan persaingan di Indonesia akan semakin ketat, pemain lokal masih tetap punya harapan. Dia memberi contoh adalah hadirnya perusahaan e-commerce besar China Alibaba.

"Saya dulu ketika bangun Tokopedia terinsipirasi cerita Jack Ma dan Alibaba di pasar Tiongkok. Di sana mereka juga tidak sendirian, mereka juga hadapi pemain pemain global," ucap William.

Oleh karenanya, untuk menjadi pembeda adalah dengan berinovasi setiap hari dari aplikasi atau produk buatan lokal ini.

Dia pun mengandaikan pertarungan soal buaya-hiu di samudera dan sungai. Pemain lokal di China seperti Alibaba bagaikan buaya di sungai, sedangkan pemain global bagaikan hiu di samudera.

"Jika buaya bertarung dengan hiu di samudra maka buaya bisa kalah. Namun, jika buaya bertarung dengan hiu di sungai, maka buaya akan menang. Itu filosofi bahwa pemain lokal punya harapan dan saya dari awal ingin mengatakan ke teman-teman di Tokopedia kita harus jadi para komodo di kepulauan Indonesia," jelas William.

Dengan berkembangnya daya saing para pemain lokal sejalan derasnya gempuran pemain global yang akan datang, dirinya optimis bahwa pemain lokal bisa pun berjuang bisa bertahan.

"(Ibaratnya) sungai dan samudra yang kelilingi kepulauan kita itu berisi buaya-buaya dan hiu-hiu (dalam arus) globalisasi. Kita tidak bisa pungkiri itu, tapi kita sebagai komodo di kepulauan Indonesia punya daya saing," tegas William.

William berharap sebelum pemain lokal ini terjun bebas secara global, sebaiknya terlebih dahulu menetapkan pondasi kuat di negeri sendiri.

"Kita tidak bisa menang di rumah sendiri, susah untuk bersaing di negara lain jadi kami harus fokus,” imbuh William.

Tokopedia, perusahaan e-commerce buatan William hampir 1 dekade lalu resmi menyandang gelar unicorn setelah ulang tahunnya ke-8 dengan nilai valuasi yang diperkirakan sebesar 1,35 miliar dollar AS. Sebelumnya, pada tahun 2017 Tokopedia juga berhasil meraih suntikan dana dari Alibaba sebesar Rp 14,7 triliun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Cara Bayar Pajak Daerah secara Online lewat Tokopedia

Spend Smart
Apa Itu 'Cut-Off Time' pada Investasi Reksadana?

Apa Itu "Cut-Off Time" pada Investasi Reksadana?

Earn Smart
Mengenal Apa Itu 'Skimming' dan Cara Menghindarinya

Mengenal Apa Itu "Skimming" dan Cara Menghindarinya

Earn Smart
BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

BRI Beri Apresiasi untuk Restoran Merchant Layanan Digital

Whats New
Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Kemenhub Tingkatkan Kualitas dan Kompetensi SDM Angkutan Penyeberangan

Whats New
CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

CGAS Raup Pendapatan Rp 130,41 Miliar pada Kuartal I 2024, Didorong Permintaan Ritel dan UMKM

Whats New
Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Simak Cara Menyiapkan Dana Pendidikan Anak

Earn Smart
HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

HET Beras Bulog Naik, YLKI Khawatir Daya Beli Masyarakat Tergerus

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Lampaui Malaysia hingga Amerika Serikat

Whats New
KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soal Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com