Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menunggu Keputusan The Fed, Dow Jones Ditutup Melemah

Kompas.com - 26/09/2018, 06:30 WIB
Mutia Fauzia,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Beberapa indeks saham Wall Street ditutup melemah tipis pada perdagangan Selasa, (25/9/2018) seiring dengan berlangsungnya pertemuan kebijakan moneter bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve.

Federal Open Market Committee (FOMC) berlangsung dua hari sejak hari Selasa lalu, dan investor mengharap para pembuat kebijakan untuk meningkatkan kembali suku bunga dalam jangka pendek.

Dow Jones Industrial Avarage merosot 69,84 poin, atau 0,26 persen menjadi 26.492,21. Sementara S&P 500 melemah tipis 3,81 poin atau sekitar 0,1 persen menjadi 2.915,56. Di sisi lain, indeks Nasdaq Composit meningkat 14,22 poin ayau 0,18 persen mnejadi 8.007,47.

Investor pun memerhatikan kondisi harga rumah serta keyakinan konsumen yang mendekati level tertinggi selama 18 tahun. Pasar juga menunggu laporan penghasilan dari Nike serta KB Home.

Di sisi lain, Dunkin Donuts meningkat 1 persen setelah perusahaan tersebut mengabarkan akan menghilangkan kata "Donuts" dalam merek dagang mereka.

Sebelumnya, saham juga ditutup di zona merah selepas Pemerintah Trump pada hari Senin mulai menerapkan tarif sebesar 10 persen untuk 200 miliar dollar AS produk China, dan tarif tersebut akan meningkat menjadi 25 persen di akhir tahun 2018. Sementara bea impor baru yang diterapkan oleh China juga mulai berlaku Senin, dengan besaran 5 hingga 10 persen.

Shanghai Composite China pun diperdagangkan melemah 0,76 persen ada perdagangan Senin. Adapun indeks Nikkei Jepang mengakhiri perdagangan dengan meningkat 0,29 persen. Di Eropa, indeks FTSE mengalami penguatan 0,4 persen. Indeks DAX Jerman juga menguat 0,4 persen, begitu pula dengan CAC Perancis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com