Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur BI Sebut Tahun 2019 Tekanan terhadap Rupiah Bakal Rendah

Kompas.com - 27/09/2018, 17:23 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memandang tekanan terhadap rupiah akan lebih rendah di tahun 2018 mendatang.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan, rendahnya depresiasi rupiah disebabkan normalisasi kebijakan yang dilakukan oleh bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) akan diikuti oleh bank sentral berbagai negara maju lainnya seperti di Jepang dan wilayah Eropa khususnya di paruh kedua tahun 2019.

"Oleh karena itu yang terjadi normalisasi kebijakan moneternya bukan hanya Amerika, tetapi juga bank sentral lain sehingga ini juga akan mengurangi kekuatan dollar AS," ujar Perry ketika memberikan keterangan pers kepada awak media di kantornya, Kamis (27/9/2018).

Menurut Perry, di tahun 2019, dollar AS tidak akan menjadi satu-satunya mata uang yang kuat sebab akan disaingi oleh nilai mata uang negara maju lain.

Baca juga: Jaga Stabilitas Rupiah, BI Keluarkan Instrumen Baru

Selain itu Perry menyebutkan, investor global sudah mulai kembali masuk ke pasar negara berkembang, termasuk Indonesia. Dan tahun depan, arus modal asing ini akan semakin kuat sehingga memberikan sentimen positif terhadap rupiah.

"Investor global perilakunya karena memang terjadi ketidakpastian yaitu normalisasi The Fed, mereka keluar dulu dari emerging market, tetapi mulai sekarang pun mereka sudah memilih enggak bisa kan terus-terusan kemudian naruhnya di-cash, ini saja sudah mulai mereka sedikit-sedikit kembali berinvestasi di emerging market," ujar Perry.

Faktor ketiga adalah tekanan dari neraca pembayaran akan jauh lebih rendah. Sebab, menurut Perry berbagai kebijakan yang dilakukan pemerintah untuk menekan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) sudah mulai menunjukkan dampak.

"Kami sampaikan juga CAD akan lebih rendah jadi 2,5 persen terhadap PDB tahun depan. Sehingga tentu saja kebutuhan valasnya dalam negeri juga akan lebih rendah," ucap Perry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com