Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Manfaatkan Kanal Online, Penjualan H&M Melonjak

Kompas.com - 28/09/2018, 07:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber BBC

LONDON, KOMPAS.com - Saham raksasa mode ritel Swedia H&M menguat tajam pada Kamis (27/9/2018) waktu setempat. Ini sejalan dengan laporan pertumbuhan penjualan yang kuat. 

H&M merupakan jaringan mode ritel terbesar kedua di dunia. Adapun penjualan H&M pada kuartal III 2018 tumbuh 11 persen, didorong pertumbuhan penjualan online sebesar 32 persen. 

Dikutip dari BBC, Jumat (28/9/2018), penjualan yang tumbuh tersebut harus terganjal laba yang anjlok 19 persen menjadi 3,1 miliar krona atau 350 juta dollar AS. Anjloknya laba terjadi lantaran permasalahan sistem logistik baru di AS, Perancis, Italia, dan Belgia. 

H&M saat ini memiliki 4.700 gerai dan 171.000 orang pegawai di seluruh dunia. Gerai H&M tersebar di 69 negara dengan pasar terbesar adalah AS, Jerman, dan Inggris. 

H&M menyatakan, merosotnya laba pada kuartal III 2018 disebabkan permasalahan yang muncul saat implementasi sistem logistik baru di AS, Perancis, Italia, dan Belgia selama musim semi. Ini memicu munculnya biaya tak terduga dan saat ini permasalahan tersebut sebagian besar telah diselesaikan.

"Perubahan yang cepat di industri mode terus berlanjut dan grup H&M berada dalam periode transisi yang sangat menyenangkan," kata CEO H&M Karl-Johan Persson. Kuatnya penjualan pada kuartal III 2018 utamanya terjadi di Jerman, Swedia, Eropa Timur, Rusia, dan China. 

Kanal penyumbang terbesar pertumbuhan penjualan adalah online. Oleh sebab itu, untuk terus memanfaatkan tren belanja online, pada tahun 2017 lalu H&M berinvestasi sebesar 45 persen dari total belanja modalnya untuk pengembangan kanal digital. 

Pada tahun ini, H&M juga berencana memperluas koleksi outlet. H&M pun berencana membuka 380 outlet di beragam negara, termasuk Ukraina, Kuwait, dan Lebanon. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber BBC
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com