Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Grab Berencana Jual Saham Unit di Thailand ke Central Group

Kompas.com - 28/09/2018, 09:19 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber Reuters

BANGKOK, KOMPAS.com - Perusahaan teknologi penyedia aplikasi on demand Grab dikabarkan sedang dalam pembicaraan untuk menjual saham unit bisnisnya di Thailand kepada peritel terbesar di negara itu, yakni Central Group.

Penjualan saham disebut dalam besaran yang layak. 

Dikutip dari Reuters, Jumat (28/9/2018), pembicaraan ini berlangsung lantaran Grab menghadapi persaingan yang semakin ketat dari Go-Jek Indonesia. Sebab, Go-Jek memiliki rencana untuk berinvestasi sebesar 500 juta dollar AS ke Thaild dan negara-negara lain di kawasan tersebut.

Jika kesepakatan dengan Central Group berlanjut, maka cakupan bisnis Grab akan semakin luas, menjadi tak hanya pengiriman makanan tetapi juga merambah pembayaran digital serta e-commerce.

Grab memiliki ketertarikan untuk melakukan bisnis dengan JD Central, sebuah perusahaan modal ventura e-commerce bernilai 500 juta dollar AS yang diluncurkan oleh Central bersama dengan JD.com.

Ukuran dari kesepakatan tersebut belum ditentukan, meski pembicaraan terkait hal ini telah dilakukan dalam beberapa waktu belakangan.

Adapun Grab tidak bersedia mengonfirmasi hal ini. Central pun enggan berkomentar.

"Bekerja dengan Central Group dapat membuat Grab mendapatkan persetujuan lebih cepat dalam mengembangkan layanan dan bisnis pembayaran digitalnya. Transaksi ini mewakili potensi sinergi untuk kedua belah pihak, misalnya dalam menurunkan biaya transportasi untuk bisnis makanan dan e-commerce di Central," ujar Direktur Asia Group Advisors Nattabhorn Juengsanguanasit.

Sebagai informasi, Central Group merupakan perusahaan yang mengelola pusat perbelanjaan dan hotel di Thailand. Perusahaan ini dimiliki oleh keluarga miliarder Chirathivat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Reuters
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

ICDX Targetkan Transaksi Komoditi Syariah Capai Rp 2,5 Triliun

ICDX Targetkan Transaksi Komoditi Syariah Capai Rp 2,5 Triliun

Whats New
Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Ketentuan Cuti Melahirkan ASN akan Diperbarui, Termasuk bagi ASN Pria

Whats New
THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

THR Lebaran 2024: Cara Menghitung, Kriteria Penerima, hingga Sanksi

Work Smart
Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Memburu Penerimaan Negara Tanpa Menaikkan PPN

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 Maret 2024

Spend Smart
Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Info Pangan 19 Maret 2024: Beras Masih Mahal, Harga Telur Naik Tembus Rp 34.000

Whats New
Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Investor Menanti Kebijakan Suku Bunga The Fed, Harga Emas Dunia Naik

Whats New
IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Bangkit? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Mendagri Minta Pemda Salurkan THR dan Gaji Ke-13 Tepat Waktu

Whats New
Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Menanti Kebijakan The Fed, Wall Street Hijau

Whats New
Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Percepat Revisi PP 96/2021, Indonesia Incar Kempit 61 Persen Saham Freeport

Whats New
Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Manajemen: BCA Mobile dan myBCA Akan Berjalan Bersamaan dalam Jangka Waktu Panjang

Whats New
Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Perbedaan Inflasi dan Deflasi serta Untung Ruginya bagi Ekonomi

Whats New
Ini 4 Perusahaan Terindikasi 'Fraud' Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Ini 4 Perusahaan Terindikasi "Fraud" Rp 2,5 Triliun yang Diungkap oleh Sri Mulyani

Whats New
[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan 'Fraud' 4 Debitor LPEI

[POPULER MONEY] Polemik Kenaikan PPN 12 Persen | Sri Mulyani Laporkan Dugaan "Fraud" 4 Debitor LPEI

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com