Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Palu Sudah Dibuka untuk Penerbangan Komersial

Kompas.com - 30/09/2018, 09:38 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - AirNav Indonesia menyatakan Bandara Mutiara Sis Al Jufri di Palu, Sulawesi Tengah, telah dibuka untuk penerbangan komersial pada hari Minggu (30/9/2018). Pembukaan bandara untuk penerbangan komersial ini tertera dalam Notice to Airmen (Notam) no HO755/18 yang diterbitkan per hari ini.

"Notam ini menginformasikan pembukaan Bandara Mutiara Sis Al Jufri, Palu, untuk penerbangan komersial dengan pelayanan navigasi Visual Flight Rules (VFR)," kata Manager Humas AirNav Indonesia Yohanes Sirait melalui keterangan tertulis kepada Kompas.com, Minggu pagi.

Yohanes menjelaskan, pembukaan bandara Palu pagi ini sebagai kelanjutan dari tahapan kemarin di mana bandara baru dibuka untuk penerbangan emergency, personel SAR, serta bantuan kemanusiaan.

Baca juga: PLN Segera Pulihkan Kelistrikan di Palu dan Donggala

Sesaat setelah gempa, bandara tersebut ditutup untuk seluruh penerbangan karena tower tidak berfungsi serta sebagian dari landasan pacu retak.

Guna mendukung pembukaan penerbangan komersial, AirNav mengirim personel dari Makassar dan Balikpapan untuk operasional melayani navigasi pesawat di Palu.

Secara bertahap, AirNav akan memperbaiki keseluruhan layanan penerbangan di Palu sembari memaksimalkan layanan dengan sarana dan prasarana yang ada untuk saat ini.

Baca juga: Korban Gempa Palu Kesulitan Dapat Air Bersih

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com