Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Daging Ayam Turun, September Deflasi 0,18 Persen

Kompas.com - 01/10/2018, 11:36 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Indeks Harga Konsumen (IHK) bulan September 2018 mengalami deflasi sebesar 0,18 persen. Deflasi pada September melanjutkan kondisi yang sama dari bulan sebelumnya, yakni deflasi pada Agustus sebesar 0,05 persen.

"Secara umum menunjukkan adanya penurunan harga. Di daerah pedesaan mengalami deflasi yang lebih dalam, 0,59 persen," kata Kepala BPS Suhariyanto melalui konferensi pers di kantornya, Senin (1/10/2018).

Suhariyanto menjelaskan, posisi bulan ini jauh lebih baik dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. BPS mencatat, September 2017 terjadi inflasi 0,13 persen dan September 2016 mengalami inflasi 0,22 persen.

Untuk inflasi tahun kalender 2018 (September 2018 terhadap Desember 2017) tercatat sebesar 1,94 persen. Sedangkan inflasi dari tahun ke tahun (September 2018 terhadap September 2017) sebesar 2,88 persen.

Baca juga: Sri Mulyani Sebut Stabilisasi Harga Jadi Kunci Deflasi

"Masih ada tiga bulan, kita harapkan inflasi akan kembali terkendali sehingga target 3,5 persen bisa terpenuhi," tutur Suhariyanto.

Dari 82 kota IHK, 66 kota mengalami deflasi dan 16 selebihnya mengalami inflasi. Dari kelompok pengeluaran, deflasi terjadi pada kelompok bahan makanan dan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan.

Untuk kelompok bahan makanan, deflasi tercatat sebesar 1,62 persen dan andil terhadap deflasi September 2018 sebesar 0,35 persen. Komoditas yang menyumbang deflasi di antaranya harga daging ayam ras (0,13 persen), bawang merah (0,05 persen), ikan segar (0,04 persen), telor ayam (0,03 persen), dan berbagai komoditas sayuran (0,01 persen).

Sementara untuk kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan, faktor yang menyumbang andil terhadap deflasi secara umum dari penurunan tarif angkutan udara. Tarif angkutan udara hanya naik di Bengkulu, dikarenakan ada event di sana yang menyebabkan permintaan akan transportasi udara menuju daerah tersebut meningkat bulan September.

Adapun sejumlah kelompok pengeluaran yang masih mengalami inflasi adalah makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau; perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar; sandang; kesehatan; serta pendidikan, rekreasi, dan olahraga.

"Ada kenaikan harga mi instan, rokok kretek dan filter, juga kenaikan upah tukang bukan mandor dan pembantu rumah tangga serta kenaikan harga emas perhiasan, obat-obatan, dan kenaikan uang kuliah," ujar Suhariyanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com