Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rizal Ramli soal Dollar AS Tembus Rp 15.000: Ini Baru Permulaan...

Kompas.com - 03/10/2018, 11:34 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Rizal Ramli menilai pelemahan nilai tukar rupiah yang sudah mencapai Rp 15.000 per dollar AS baru permulaan. Nilai tukar rupiah diprediksi akan terus melemah didorong oleh sejumlah hal yang telah diperkirakan oleh para analis dan ekonom sebelumnya.

"Apakah Rp 15.000 ini sudah stabil apa belum? Mohon maaf, saya sampaikan, belum. Ini baru permulaan, lihat saja dari The Fed berapa kali lagi mau naikkan suku bunga lagi," kata Rizal dalam seminar fraksi Golkar di DPR RI, Rabu (3/10/2018).

Rizal menyebut, The Fed akan kembali menaikkan suku bunga atau Fed Fund Rate beberapa kali lagi sampai tahun depan. Terakhir, Fed Fund Rate dinaikkan 25 basis poin (bps), dari 2 persen menjadi 2,25 persen.

Kenaikan Fed Fund Rate akan menekan nilai tukar negara-negara berkembang, terlebih di negara yang komponen dollar AS mereka cukup tinggi. Kondisi ini dinilai Rizal sebagai penyebab kedua pelemahan rupiah Rp 15.000 baru permulaan.

Baca juga: Di Balik Depresiasi Rupiah terhadap Dollar AS

"Komponen dollar AS di Indonesia sangat tinggi, menyebabkan rupiah makin tertekan," tutur Rizal.

Faktor signifkan lain penyebab rupiah akan terus melemah lebih dalam dari Rp 15.000 adalah eskalasi perang dagang. Rizal menyampaikan, negara lain yang terdampak perang dagang mulai menerapkan kebijakan south bond policy atau mengalihkan investasi mereka ke negara-negara berkembang lain yang lebih potensial ketimbang negara besar seperti China dan Amerika Serikat.

Di satu sisi, dampak kebijakan tersebut adalah membanjirnya barang-barang impor di Indonesia. Di sisi lain, tingkat investasi bisa makin tinggi, namun secara keseluruhan hal itu perlu diatasi oleh pemerintah dan kementerian/lembaga terkait.

"Harus diingat, di balik risiko ada peluang. Pemimpin yang hebat adalah yang bisa memanfaatkan peluang di tengah kondisi yang berisiko," ujar Rizal.

Kurs referensi dalam Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) per hari ini mencatat nilai tukar rupiah sebesar Rp 15.088 per dollar AS. Posisi ini merupakan level paling rendah setelah pelemahan nilai tukar sebelumnya terjadi bertahap, dari mulai Rp 13.700 hingga mendekati Rp 15.000 beberapa hari yang lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

IDSurvey Tunjuk Suko Basuki sebagai Komisaris Independen

Whats New
Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Tingginya Inflasi Medis Tidak Hanya Terjadi di Indonesia

Whats New
Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Tutup Pabrik, Bata Akui Kesulitan Hadapi Perubahan Perilaku Belanja Konsumen

Whats New
Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Kecelakaan KA Pandalungan dan Mobil Sebabkan Perjalanan KA Terlambat, Penumpang Dapat Kompensasi

Whats New
Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Hari Apresiasi Seller Tokopedia, GNET Raih Posisi Pertama di Kategori Pertukangan

Rilis
Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Waskita Karya Bakal Jadi Anak Usaha Hutama Karya pada September 2024

Whats New
Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com