Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Rp 15.000, Gubernur BI Sebut Belum "Kiamat"

Kompas.com - 03/10/2018, 15:45 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo meminta masyarakat untuk tidak terlalu khawatir terhadap pelemahan rupiah yang sampai menyentuh level Rp 15.000.

Pelemahan mata uang di Indonesia juga disebut Perry masih lebih baik dibanding negara berkembang lain yang sama-sama mengalami pelemahan atau depresiasi nilai tukar mata uangnya.

"Kalau kita lihat, kita bandingkan dengan mata uang negara lain. Jangan kita lihat kalau sudah Rp 15.000 itu sudah kiamat," kata Perry dalam seminar bersama fraksi Partai Golkar di DPR RI, Rabu (3/10/2018).

Perry menjelaskan kembali, penyebab pelemahan nilai tukar rupiah dan mata uang di berbagai negara tidak lain disebabkan faktor eksternal yang utamanya dari Amerika Serikat. Mulai dari ekspetasi terhadap kenaikan Fed Fund Rate atau suku bunga acuan di AS hingga ketegangan perang dagang antara AS dengan beberapa negara lain.

"Kita bandingkan dulu kalau semua negara mengalami tekanan depresiasi, harus kita bandingkan depresiasinya. Bukan tingkat levelnya, tapi tingkat pelemahannya seperti apa," tutur Perry.

BI mencatat, sampai hari ini nilai tukar rupiah melemah 9,82 persen yang membuat dari Rp 13.700 pada awal tahun 2018 menjadi Rp 15.000 sejak beberapa hari terakhir. Kondisi ini lebih baik ketimbang depresiasi yang dialami mata uang di negara lain, salah satunya India dengan rupee-nya.

Meski begitu, Perry mengakui ada negara beberapa negara berkembang yang mata uangnya justru tidak terpengaruh dengan tren pelemahan yang dialami di banyak negara. Salah satunya adalah Thailand, karena devisa mereka mengalami surplus puluhan miliar dollar AS.

"Kalau dilihat, ibarat suhu panas kita dengan negara lain masih terjaga. Kita bandingkan dengan Turki, Brasil, Afrika Selatan, India," ujar Perry.

Di sisi lain, BI turut memastikan pihaknya tetap menjaga stabilitas moneter di Indonesia. Berbagai kebijakan diambil dalam menghadapi tekanan dari global, di antaranya menaikkan suku bunga acuan BI 7-Day Reverse Repo Rate, intervensi ganda di pasar valas dan membeli Surat Berharga Negara (SBN), mengimbau pemilik valas dalam jumlah besar mengkonversi ke rupiah, hingga fasilitas swap valas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com