Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tawarkan 31 Proyek Senilai 4 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 03/10/2018, 21:55 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah lewat PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) tawarkan 31 proyek infrastruktur berkelanjutan atau sustainable development goals (SDGs) melalui skema pembiayaan campuran (blended finance).

Adapun, total nilai proyek akan dibiayai dengan skema ini sampai 2019 yakni 4 miliar dollar AS.

Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, proyek yang ditawarkan PT SMI ini adalah hasil feasibility study. Menurutnya, pembiayaan campuran ini adalah salah satu inovasi pendanaan di Indonesia yang akan mendorong percepatan pembangunan.

“Yang paling penting dari blended finance ini membawa satu era pendanaan di Indonesia,” ujar Luhut di Kantor Kementrian Koordinator Maritim, Rabu (3/10/2018).

Sebanyak 31 proyek yang disiapkan oleh PT SMI ini akan diluncurkan dalam gelaran forum Tri Hita Karana (THK) 2018 di Bali yang juga berbarengan dengan agenda IMF-World Bank Annual Meeting 2018.

Luhut menjelaskan, dengan skema pendanaan campuran, Indonesia tidak lagi berbicara pendanaan hanya dari APBN, melainkan ada inisiatif-inisiatif dari swasta, filantropis, negara donor, perbankan internasional yang dimobilisasi untuk proyek terkait SDGs tersebut.

"Sektornya luas sekali, tidak ada batasan. Misalnya, proyek stunting nilainya 10 juta dollar AS bisa masuk, kemudian yang besar seperti listrik, water supply, renewable energy dan sebagainya,” imbuh Luhut.

Dirut PT SMI Emma Sri Martini mengungkapkan, peluncuran daftar proyek ini jadi jalan untuk memperluas sumber pembiayaan proyek-proyek nasional.

"Kita bisa perluas sumber dana ke donor dan filantropi, juga bank komersial yang sebelumnya tidak bisa masuk, menjadi masuk untuk membiayai proyek,” tutur Ema pada kesempatan yang sama.

Acara THK 2018 direncanakan terlaksana pada 9-11 Oktober 2018. Luhut menyebutkan acara tersebut akan dihadiri oleh berbagai pihak penting yang siap mengalokasikan dana mereka baik dari dalam maupun luar negeri.

“Mereka adalah kepala negara, pejabat pemerintahan senior dan pembuat kebijakan seluruh dunia, VP dari development banks, dan banyak lainnya. Saya pikir satu hal yang bagus pemerintah melakukan hal yang disampaikan," jelas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertia dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertia dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Freeport Indonesia Catat Laba Bersih Rp 48,79 Triliun pada 2023, Setor Rp 3,35 Triliun ke Pemda Papua Tengah

Whats New
KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

KPLP Kemenhub Atasi Insiden Kebakaran Kapal di Perairan Tanjung Berakit

Whats New
Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Wamenkeu Sebut Suku Bunga The Fed Belum Akan Turun dalam Waktu Dekat

Whats New
PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

PNS yang Dipindah ke IKN Bisa Tempati Apartemen Mulai September

Whats New
RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

RMKE: Ekspor Batu Bara Diuntungkan dari Pelemahan Rupiah

Whats New
Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Antisipasi Darurat Pangan di Papua Selatan, Kementan Gencarkan Optimasi Lahan Rawa di Merauke

Whats New
Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Erick Thohir Minta Pertamina hingga MIND ID Borong Dollar AS, Kenapa?

Whats New
Nasabah Kaya Perbankan Belum 'Tersengat' Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Nasabah Kaya Perbankan Belum "Tersengat" Efek Pelemahan Nilai Tukar Rupiah

Whats New
Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Apa Saja Penyebab Harga Emas Naik Turun?

Work Smart
Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Bapanas Ungkap Biang Kerok Harga Tomat Mahal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com