Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemegang Saham Restui Merger BTPN dengan Sumitomo Mitsui Indonesia

Kompas.com - 05/10/2018, 19:36 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com -  Rencana merger PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI) makin mulus. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) BTPN memberikan persetujuan atas rancangan penggabungan usaha tersebut.

RUPSLB juga menyetujui perubahan dewan komisaris dan direksi BTPN, serta perubahan anggaran dasar BTPN.

“Manajemen akan menyampaikan hasil RUPSLB ini kepada regulator sebagai bagian dari proses mendapatkan izin penggabungan usaha. Selain itu, meski RUPSLB telah menyetujui perubahan pengurus bank, namun dipastikan tidak akan mengganggu proses bisnis di perusahaan karena manajemen saat ini tetap menjalankan tugasnya hingga tanggal efektif penggabungan,” ujar Direktur Kepatuhan BTPN Anika Faisal saat ditemui di Jakarta, Jumat (5/10/2018).

Sebelumnya, BTPN dan SMBCI telah mempublikasikan ringkasan rancangan penggabungan usaha pada 2 Agustus serta tambahan informasi pada 3 September 2018 dan 3 Oktober 2018.

Baca juga: Ongki Wanadjati Bakal Jadi Dirut Bank Hasil Merger BTPN dan Sumitomo

BTPN dan SMBCI memiliki pemegang saham pengendali yang sama yakni Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) dengan porsi kepemilikan saat ini masing-masing 40 persen dan 98,48 persen. SMBC sendiri adalah anak perusahaan yang dimiliki penuh oleh Sumitomo Mitsui Financial Group (SMFG).

Adapun, untuk susunan Dewan Komisaris dan Direksi BTPN, RUPSLB menetapkan Mari Elka Pangestu tetap menjabat sebagai Komisaris Utama (Independen), sedangkan Ongki Wanadjati Dana ditetapkan sebagai Direktur Utama BTPN menggantikan Jerry Ng. Susunan pengurus bank hasil penggabungan ini tentu mengacu kepada persetujuan regulator melalui uji penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test).

"Untuk perubahan anggaran dasar, pemegang saham sepakat untuk mempertahankan nama BTPN. Bisnis bank hasil penggabungan ini nantinya bakal lebih lengkap dengan produk-produk yang semakin variatif dan mengedepankan inovasi teknologi," kata Anika.

Selain itu, BTPN akan melayani mulai dari piramida bisnis paling bawah seperti BTPN Wow! yang melayani jutaan nasabah melalui agen/perwakilan bank, hingga nasabah korporasi internasional yang sangat besar. "Kami yakin BTPN yang baru akan mampu meningkatkan kualitas pelayanannya sehingga semakin dipercaya nasabah," tuturnya.

Lebih lanjut, Anika menjelaskan, pasca mendapatkan efektif merger dengan SMBCI, pihaknya akan melakukan pengembangan bisnis. Sebab, BTPN akan mendapatkan nasabah baru dari SMBCI. Salah satunya dengan mengembangkan bisnis ke segmen korporasi.

"Tentunya kredit korporasi akan dibesarkan, karena nasabahnya akan tergabung. Jadi, akan ada sinergi di mass market, di tengah-tengah kami bisa buat supply chain yang bisa digarap dari bank hasil penggabungan ini," lanjut Anika.

BTPN bakal mengejar naik ke kelas bank umum kelompok usaha (BUKU) IV setelah merger ini. Modal inti BTPN akan mencapai Rp 25 triliun pasca merger dilakukan. Jumlah tersebut praktis mendekati batas modal inti untuk BUKU IV yakni sebesar Rp 30 triliun.

"Sangat mungkin untuk kami kejar ke BUKU IV dengan aksi korporasi ini. Tentunya dengan kombinasi modal menjadi lebih besar dengan modal inti Rp 25 triliun," ucap dia.

Nantinya, performa keuangan seusai konsolidasi ini akan memiliki total kredit dan pembiayaan sebesar Rp 130,23 triliun. BTPN nanti juga akan memiliki total liabilitas sebsear Rp 151,96 triliun dan total ekuitas Rp 26,92 triliun.

Sebagai gambaran informasi, kinerja keuangan BTPN sampai dengan Agustus 2018 cenderung membaik. Tercermin dari perolehan laba bersih yang mencapai Rp 1,03 triliun, naik 8,64 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2017 yang sebesar Rp 949 miliar.

Kenaikan laba ini didorong penurunan biaya operasional sebesar 12,02 persen menjadi Rp 2,9 triliun dari periode sama 2017 senilai Rp 3,4 triliun. Dilihat dari sisi pendapatan bunga bersih, BTPN mencatat realisasi sebesar Rp 4,4 triliun atau turun 4,58 persen. Penurunan perdapatan bunga bersih BTPN ini karena pertumbuhan kredit hanya naik satu digit yakni 2,26 persen yoy.

Dari penyaluran kredit ini, CKPN (cadangan kerugian penurunan nilai) BTPN sebesar Rp 831 miliar atau naik 42 persen yoy. Dengan pencapaian kinerja ini, total aset bank sebesar Rp 85,9 triliun atau naik tipis 0,85 persenyoy dari sebelumnya Rp 85,9 triliun. (Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Pemegang saham merestui merger BTPN dengan Bank Sumitomo Mitsui


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Satgas Pasti Temukan 100 Penipuan Bermodus Duplikasi Lembaga Keuangan

Whats New
Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Erick Thohir Minta BUMN Optimalisasi Pembelian Dollar AS, Ini Kata Menko Airlangga

Whats New
Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Pelemahan Rupiah Bakal Berdampak pada Harga Barang Impor sampai Beras

Whats New
Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Apa Mata Uang Brunei Darussalam dan Nilai Tukarnya ke Rupiah?

Whats New
Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Posko Ditutup, Kemenaker Catat 965 Perusahaan Tunggak Bayar THR 2024

Whats New
Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Antisipasi El Nino, Kementan Dorong 4 Kabupaten Ini Percepatan Tanam Padi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com