Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kampanyekan Keselamatan Pelayaran, Kemenhub Lakukan Uji Petik di Pelabuhan Kumai

Kompas.com - 08/10/2018, 07:40 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

KUMAI, KOMPAS.com - Direktorat Jenderal (Ditjen) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melakukan uji petik terhadap kelayakan kapal penumpang tradisional di Kumai, Kalimantan Tengah, Minggu (7/10/2018).

Uji petik tersebut merupakan bagian dari kampanye keselamatan pelayaran yang dilakukan oleh Ditjen Perhubungan Laut.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kumai Wahyu Prihanto menyebutkan, uji petik dilakukan terhadap dua kapal tradisional yang digunakan untuk mengangkut penumpang dan wisatawan ke Tanjung Puting.

Dua kapal tersebut adalah KM Kalimantan Explorer dan kapal KM Sekonyer yang bersandar di Pelabuhan Kumai.

Baca juga: Kemenhub Kirim Tim Uji Petik untuk Cek Kelayakan Pelabuhan Saat Mudik

"Ada sekitar 500 kapal penumpang kapal tradisional di wilayah Kumai ini dan secara acak dilakukan uji petik kelaiklautan kapal terhadap kapal KM Kalimantan Explorer dan kapal KM Sekonyer," kata Wahyu di Pelabuhan Kumai.

Lebih lanjut Wahyu menyampaikan bahwa uji petik tersebut dilakukan oleh Marine Inspector (MI) Kantor Pusat Ditjen Perhubungan Laut.

"Hal ini sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam hal ini Ditjen Perhubungan Laut dalam mewujudkan keselamatan pelayaran dan juga menjadi bagian dari Kampanye Keselamatan Pelayaran," sambungnya.

Dalam uji petik tersebut, Kepala Seksi Keselamatan Kapal Penumpang dan Kapal Penangkap Ikan Ari Wibowo sekaligus MI menemukan bahwa KM Kalimantan Explorer belum memiliki alat komunikasi radio sebagai salah satu syarat keselamatan pelayaran.

"Terhadap KM Kalimantan Explorer ini kami rekomendasikan agar kapal tersebut melengkapi dengan alat komunikasi radio sebelum berlayar. Hal-hal lainnya sudah memenuhi standar keselamatan pelayaran," jelas Ari.

Sementara untuk uji petik terhadap KM Sekonyer, Ari mengatakan tidak ada temuan apapun lantaran telah memenuhi seluruh aspek keselamatan pelayaran.

"Hanya ada temuan minor yaitu life jacket tidak ada nama kapal. Tapi temuan itu tidak terlalu memengaruhi keselamatan pelayaran, sehingga kapal dapat tetap berlayar," ucap Ari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com