Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos BCA Tekankan Pentingnya Jaga Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Kompas.com - 09/10/2018, 12:44 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Di tengah kondisi melemahnya rupiah terhadap dollar AS, Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Setiaatmadja menyatakan pentingnya kehati-hatian dalam menjaga harga-harga supaya inflasi tetap rendah.

Sebab, melemahnya rupiah terhadap dollar AS akan berpengaruh pada kenaikan harga-harga barang modal dan bahan baku produksi yang sebagian besar impor. Hingga September 2018, Badan Pusat Statistik mencatatkan posisi inflasi secara tahunan sebesar 2,88 persen atau akan sesuai target akhir tahun 3,5 plus minus 1 persen.

"Kenaikan harga itu harus dilihat dampak ke inflasi berapa besar. Kita doakan kita bisa terus kendalikan inflasi sehingga inflasi tidak terlalu tinggi. Karna kita kan harus balanced ya antara kurs, suku bunga, dan inflasi," jelas Jahja ketika memberi penjelasan kepada awak media, Selasa (9/10/2018).

Dia menjelaskan, industri perbankan saat ini cenderung lebih siap dalam menghadapi depresiasi rupiah dibanding krisis moneter yang melanda Indonesia pada 1998. Menurutnya, pengelolaan valuta asing (valas) di industri perbankan Indonesia jauh lebih baik dibandingkan 20 tahun lalu.

Sehingga, tidak ada lagi spekulan yang memanfaatkan momentum pelemahan rupiah.

"Jadi saya kira sepanjang tidak ada kepanikan jadi bisa terkendali," ujar Jahja.

Sebagai informasi, berdasarkan data spot Bloomberg pada pukul 12.14 WIB, rupiah terdepresiasi 0,06 persen menjadi Rp 15.226 per dollar AS.

Sementara pada penutupan perdagangan Senin (08/10/2018) lalu, rupiah bertengger pada posisi Rp 15.217 per dollar AS. Sementara secara tahunan, rupiah telah terdepresiasi sebesar 12,33 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com