Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rp 1,3 Triliun Dana Nasabah BCA Pindah ke ORI015

Kompas.com - 09/10/2018, 13:49 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah baru saja meluncurkan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri 015 atau ORI15 dengan kupon sebesar 8,25 persen.

Banyak pihak menilai tingginya kupon surat utang pemerintah ini menjadi ancaman untuk likuiditas industri perbankan karena suku bunga perbankan yang tidak mampu bersaing.

Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Jahja Sukmaatmadja pun mengakui, banyak aliran dana perbankan yang kemudian berpindah ke ORI015 lantaran tingkat kupon yang cukup kompetitif tersebut. Belum lagi, pajak penghasilan (PPh) imbal hasil obligasi yang cenderung murah.

Saat ini, PPh bunga atau diskonto dari obligasi ditetapkan 15 persen bagi Wajib Pajak dalam negeri dan Bentuk Usaha Tetap (BUT), bahkan Direktorat Jenderal Pajak (Dirjen Pajak) saat ini tengah menggodok adanya kemungkinan untuk memangkas pajak imbal hasil obligasi ini.

"Faktanya memang dengan adanya ORI beberapa bagian dari dana perbankan ketarik kesana, tentu harus kita bicarakan juga, karenakan kupon 8,25 persen lalu pajaknya lebih murah, itu menarik buat nasabah," ujar Jahja ketika memberikan penjelasan kepada awak media, Selasa (9/10/2018).

Sebagai informasi, Bank Indonesia (BI) dalam analisis uang beredarnya per Agustus 2018 lalu mencatatkan suku bunga simpanan dengan tenor 1 bulan, 3 bulan, dan 6 bulan masing-masing tercatat sebesar 6,2 persen, 6,12 persen dan 6,37 persen. Adapun untuk tenor 12 bulan dan 24 bulan tercatat masing-masing 6,24 persen dan dan 6,76 persen.

Jahja menjelaskan, saat ini banyak nasabah BCA dengan total dana sebesar Rp 1,3 triliun yang berpindah ke instrumen ORI015. Namun, dirinya tak mempermasalahkan hal itu sebab saat ini rasio pertumbuhan kredit dengan dana pihak ketiga (LDR) masih terjaga. 

Berdasarkan aporan keuangan BCA semester I 2018 lalu, LDR masih berada pada level 75 persen.

"Tapi buat kita enggak ada masalah karena kebetulan LDR kita kan bagus, tetapi ini pasti ada persaingannya juga, faktanya begitu," ujar Jahja.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com