Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendanaan Modal Ventura di Asia Tenggara Kian Meningkat

Kompas.com - 10/10/2018, 08:02 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

NEW YORK, KOMPAS.com - Pendanaan oleh perusahaan modal ventura (VC) di Asia Tenggara utamanya untuk kalangan start-up telah meningkat tahun ini. Data industri menunjukkan, hal itu melebihi total investasi yang dibuat pada tahun 2017.

Investasi modal ventura melonjak menjadi 3,16 miliar dollar AS selama delapan bulan pertama tahun ini, naik 16 persen dari 2,72 miliar dollar AS dari akhir tahun lalu. Hal ini didasarkan pada laporan Asosiasi Modal Ventura Singapura dan Asosiasi Ekuitas Swasta yang dikutip dari Business Insider, Rabu (10/10/2018).

“Lingkungan (start up) telah menjadi lebih hidup karena sejumlah pemain yang mengucurkan dana ke sektor ini,” ujar Thomas Lanyi kepada Business Insider.

Startup teknologi sedang subur-suburnya di seluruh Asia Tenggara yang menjadi rumah bagi sekitar 640 juta orang.

Hal ini bukan tanpa alasan, karena perusahaan berbasis teknologi ini berusaha untuk menawarkan berbagai layanan termasuk pembayaran online, ride hiling dan e-commerce dengan cepat kepada komsumen.

Menurut laporan Google-Temasek yang diterbitkan pada bulan Desember, pertumbuhan ekonomi karena internet Asia Tenggara diperkirakan akan melebihi 200 miliar dollar AS pada tahun 2025 dari sebelumnya sekitar 50 miliar dollar AS pada tahun 2017.

Perusahaan telah menarik investasi dari perusahaan modal ventura lokal seperti Golden Gate Ventures dan Vertex Ventures, bersama dengan raksasa teknologi global termasuk Alibaba, Tencent Holdings Ltd, Google Alphabet Inc, dan SoftBank Group Corp dari Jepang.

"Secara bertahap, garis-garisnya mulai kabur antara modal ventura dan ekuitas swasta," kataujar analis investasi Lanyi.

Sektor pendidikan, teknologi, dan kesehatan telah menarik investasi besar dari VC dan dana ekuitas swasta.

Grab yang bermarkas di Singapura dan Go-Jek di Indonesia telah mengumpulkan miliaran dollar AS dalam bebagai seri pendanaan karena mereka bertransformasi menjadi teknologi yang dibutuhkan konsumen secara lebih luas, yang berawal dari hanya perusahaan ride hiling.

Sementara itu perusahaan e-commerce juga memperoleh jumlah besar dalam beberapa tahun terakhir lewah pemutaran modal VC.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com