Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump: The Fed Terlalu Cepat Menaikkan Suku Bunga

Kompas.com - 10/10/2018, 15:37 WIB
Mutia Fauzia,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

Sumber CNBC

WASHINGTON, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan pihaknya tidak menyukai keputusan bank sentral AS, Federal Reserve yang terus menaikkan suku bunga acuannya.

Dia mengatakan, saat ini Amerika kondisi ekonomi AS tidak memiliki masalah inflasi. Menurut Trump, langkah The Fed untuk menaikkan suku bunga dalam upaya menekan harga terlalu cepat.

"Saya pikir kita tidak perlu bergerak terlalu cepat," ujar dia dikutip dari CNBC,  Selasa (9/10/2018), waktu setempat.

Trump menyebut, ketika tak ada tanda-tanda terjadi inflasi, seharusnya belum perlu untuk menekan kenaikan harga di pasar. Dia juga mengatakan, dirinya hingga saat ini belum berbicara dengan Gubernur Federal Reserve Jerome Powell terkait kenaikan suku bunga ini.

Baca juga: Minimalkan Dampak Kenaikan Suku Bunga The Fed Janji Koordinasi dengan Indonesia

Pada bulan September lalu, The Fed telah menaikkan suku bunga sebesar 25 bps dan meningkatkan prospek pertumbuhan ekonomi mereka untuk tahun ini dan tahun depan.

Hal tersebut menyulut kritik dari Trump yang menyatakan kekhawatirannya tentang kenaikan suku bunga.

Trump sebelumnya sempat mengatakan, dirinya tidak antusias dengan keputusan the Fed menaikkan suku bunga, dan dia juga mengungkapkan, Powell bukan sosok banker yang dia harapkan.

Kritik yang datang dari seorang Presiden dan ditujukan kepada Bank Sentral sangat jarang terjadi. Tindakan Trump terhadap The Fed pun dianggap sebagai bentuk penghinaan terhadap independensi bank sentral.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com