Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Bank Dunia akan Kucurkan Bantuan dan Pinjaman untuk Penanganan Bencana

Kompas.com - 10/10/2018, 17:02 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

NUSA DUA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan Indonesia akan menerima bantuan dari Bank Dunia untuk penanganan dan rehabilitasi bencana di Lombok (Nusa Tenggara Barat) dan Palu (Sulawesi Tengah). Bantuan akan diberikan dalam bentuk kucuran dana serta pinjaman jangka panjang.

"(Kesepakatannya) lagi dibicarakan. (Nilainya) nanti disampaikan," kata Kalla di sela-sela acara Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Hotel Westin, Nusa Dua, Rabu (10/10/2018).

Kalla menjelaskan, untuk pinjaman jangka panjang, tenornya akan mencapai 35 tahun. Dengan begitu, Indonesia tidak akan terbeban oleh pinjaman tersebut sembari menggunakannya untuk merehabilitasi serta mengkonstruksi tempat-tempat yang rusak dan hancur akibat gempa maupun tsunami.

Pada saat bersamaan, CEO Grup Bank Dunia Kristalina Georgieva menyatakan, akan terus membahas skema bantuan ini secara intensif dengan pemerintah Indonesia.

Baca juga: Bos IMF: Indonesia Tak Butuh Pinjaman karena Pemerintah Mengelola Ekonomi dengan Baik

Lebih jauh lagi, Georgieva menyarankan agar bantuan untuk rehabilitasi dan rekonstruksi dipakai membangun infrastruktur yang sekaligus mencegah bencana di kemudian hari.

"Kami menyarankan Indonesia investasi lebih banyak dalam hal pencegahan, evakuasi, dan pembangunan yang lebih baik setelah bencana terjadi. Kami siap mendukung pembangunan sekolah, rumah sakit, dan permukiman yang lebih tahan bencana," tutur Georgieva.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com