Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Menaker Ingin Peningkatan Kompetensi SDM Lokal Dipercepat

Kompas.com - 11/10/2018, 10:28 WIB
Mikhael Gewati

Editor

KOMPAS.com -Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M. Hanif Dhakiri mendorong agar proses peningkatan sumber daya manusia (SDM) Indonesia tidak hanya dilakukan oleh pemerintah saja. Namun,  juga melibatkan lembaga swasta dan dunia usaha.
 
Menurut Hanif, langkah ini dibutuhkan agar proses peningkatan kualitas SDM dapat dipercepat dan dapat menghasilkan tenaga kerja kompeten yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja.
 
"Indonesia harus mengejar ketertinggalan dari negara-nagara lain dalam penyiapan SDM kompeten. Apalagi Indonesia juga dihadapkan pada tantangan bonus demografi," ujar Hanif Dhakiri lewat siaran tertulis, Kamis (11/10/2018).
 
Menaker Hanif Dhakiri mengatakan itu saat mengunjungi Laboratoriun Pelatihan Politeknik ATMI Sikka (Kampus Cristo re Maumere), di Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (10/10/2018).
 
Dikatakan Hanif, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia masih mengalami persoalan angkatan kerja yang didominasi oleh lulusan SD hingga SMP sebesar 59,6 persen.
 
Dalam rentang usia tersebut, kemungkinannya sangat tipis bagi masyarakat untuk dapat mengikuti jenjang pendidikan lebih tinggi yang membutuhkan waktu tidak sebentar.
 
"Misalkan, lulusan politeknik dibandingkan dengan lulusan Balai Latihan Kerja (BLK) yang pelatihan hanya beberapa bulan, itukan kualitasnya (lulusan) bisa diadu," kata Hanif.
 
Sementara itu, salah seorang pengurus Politeknik Ketenagakerjaan (PolteknakerATMI, Romo Doni, menyebut bahwa pendidikan vokasi seperti politeknik memiliki prospek bagus di dunia kerja.
 
Menaker  M. Hanif Dhakiri saat mengunjungi Laboratoriun Pelatihan Politeknik ATMI Sikka (Kampus Cristo re Maumere), di NTT, Rabu (10/10/2018).DOK Humas Kementerian Ketenagakerjaan RI Menaker M. Hanif Dhakiri saat mengunjungi Laboratoriun Pelatihan Politeknik ATMI Sikka (Kampus Cristo re Maumere), di NTT, Rabu (10/10/2018).
Kata Doni, sejumlah lulusan Politeknaker ATMI pun disebutnya telah berhasil masuk ke dunia industri. Hanya saja, untuk pendidikan vokasi, khususnya di daerah punya banyak kendala.
 
"Kendala yang dihadapi adalah kebutuhan alat-alat (pelatihan) yang tidak murah. Itulah kenapa tiap tahun hanya sekitar 20-an orang saja yang kami terima," ujar Romo Doni.

Menanggapi hal tersebut, Hanif menyebut bahwa dalam standar internasional (ILO), kuota pelatihan memang hanya sekitar 16 orang saja tiap kelasnya.

Namun, Hanif mengingatkan selain kualitas dan kecepatan, lembaga pelatihan dan pendidikan vokasi juga harus memperhatikan pembangunan karakter dan attitude.

"Seperti di Jepang, kalau karyawan baru dilatih karakternya dengan jalan kaki sekian meter dengan waktu tempuh sekian detik. Jadi yang jalannya lambat biar bisa nambah cepat. Yang jalannya terlalu cepat bisa menyesuaikan" paparnya.

Kedepan, dengan adanya standar kualitas kerja yang  baik, maka para pekerja memiliki standar yang sama dalam bekerja. Sehingga, tidak ada gap keahlian satu sama lain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Langkah PAI Jawab Kebutuhan Profesi Aktuaris di Industri Keuangan RI

Whats New
Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Akar Masalah BUMN Indofarma Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Nestapa BUMN Indofarma, Sudah Disuntik APBN, tapi Rugi Terus

Whats New
Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Tol Japek II Selatan Diyakini Jadi Solusi Kemacetan di KM 66

Whats New
Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Punya Gaji Tinggi, Simak Tugas Aktuaris di Industri Keuangan

Whats New
Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Nasib BUMN Indofarma: Rugi Terus hingga Belum Bayar Gaji Karyawan

Whats New
Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Pembatasan Pembelian Pertalite dan Elpiji 3 Kg Berpotensi Berlaku Juni 2024

Whats New
OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

OJK Sebut 12 Perusahaan Asuransi Belum Punya Aktuaris

Whats New
OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

OJK Cabut Izin Usaha BPR Syariah Saka Dana Mulia di Kudus

Whats New
Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Ada Indikasi TPPU lewat Kripto, Indodax Perketat Pengecekan Deposit

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com