Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Kopi, Bangflo Bawa Keunikan Flores ke Masyarakat Urban

Kompas.com - 11/10/2018, 14:16 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bangflo adalah sebuah brand yang dikenalkan oleh anak muda asal Nusa Tenggara Timur (NTT) Handrianus Yovin Karwayu. Dengan tajuk "Banggain Flores, Banggain Indonesia," dia memulai usahanya tahun 2013 di mana saat itu ia masih bekerja di bidang pertambangan.

"Awalnya saya bikin usaha bukan kopi, tapi kuliner. Namun, lihat prospeknya kurang bagus. Akhirnya tahun 2015 saya resign dan mulai serius geluti usaha kedai kopi," ujar pemuda yang akrab disapa Yovin ini di Jakarta, Kamis (11/10/2018).

Berawal dari kedai kopi, Yovin mencoba menglobalkan cita rasa Flores. Oleh karenanya, dia pun merambah bisnis lain selain kedai kopi yakni handycraft, tourism hingga culinary.

"Jadi, cita rasanya itu apa dari kopi, gula kupang itu yang mau kita globalkan. Ada juga dari tourism-nya, dari handycraft seperti tenun, ikat dan kerajinan dari Flores," ujar Yovin.

Hingga kini, kedai kopi Bangflo sudah hadir di dua tempat, yakni di salah satu pusat perbelanjaan besar di Alam Sutera dan di Universitas Atma Jaya kampus Semanggi.

Selain menjunjung tinggi ciri khas Flores, Yovin juga ingin menjadikan kedainya ini sebagai etalase mini Flores sendiri. Dia menginginkan, sebelum orang jauh-jauh pergi ke Flores bisa mengenal Flores lewat Bangflo terlebih dahulu.

"Mulai dari kopi, tampilan termasuk yang kerja di Bangflo seperti baristanya itu semuanya anak-anak dari Flores," jelas Yovin.

Ia menceritakan, karyawan yang menjadi barista di tempatnya adalah anak-anak asli Flores dari kampung halamannya. Sampai ketika dia membuka cabang di Alam Sutera, banyak orang bahwa kedainya adalah satu-satunya kedai kopi asli Flores.

Untuk usaha kopinya, Yovin menyebutkan dia tengah mengusahakan agar pengolahan kopi di Bangflo benar-benar dari awal dia pegang.

"Saya mengusahakan, ada kebun kita di NTT itu sekitar 2 hektar. Saya sedang mengusahakan rumah untuk proses kopi di Manggarai Timur, Tangkul, NTT. Jadi nanti mulai panen tahun depan dari prose pasca panen semuanya sendiri," jelasnya.

Yovin menyebut, soal rumah proses kopinya ini nantinya "mama-mama" mereka yang akan mengurus di sana.

Ketika mengenal Bangflo, Yovin ingin tidak hanya sekedar kopi Flores yang tertanam di masyarakat. Namun juga tentang daerah asalnya yakni NTT.

Untuk usaha kopi Bangflo, kini dia sedang merintis "Kecup" alias kopi celup. Dimana ampas dari celupan kopinya terbuat dari rumput laut hasil kerja sama dengan Evowere.

"Nanti, si saringan kopinya ini bisa lebur dan langsung dimakan," jelas Yovin.

Segera ekspor

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Jumlah Investor Kripto RI Capai 19 Juta, Pasar Kripto Nasional Dinilai Semakin Matang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com