Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bisnis Keluarga Indonesia Paling Siap Hadapi Masa Depan

Kompas.com - 11/10/2018, 15:45 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Perkembangan teknologi semakin mengambil peran dalam kesiapan dunia bisnis pada masa depan. Bisnis keluarga di Indonesia pun menunjukkan tingkat kepercayaan lebih tinggi terhadap kesiapan masa depan dibandingkan rata-rata negara lain di Asia Tenggara.

Menurut penelitian terbaru The Economist Intelligence yang disponsori oleh SAP, bisnis keluarga di Indonesia lebih siap menghadapi masa depan lantaran yakin mampu menyebarkan teknologi baru.

"Bisnis keluarga di Indonesia mencetak 8,26 poin dibandingkan rata-rata 7,91 poin dalam skala 10 untuk kepercayaan diri tertinggi yang diperoleh negara-negara Asia Tenggara lainnya," kata Direktur Economist Corporate Network (ECN) Rachel Morarjae dalam media briefing di Jakarta, Kamis (11/10/2018).

Menurut Rachel, agar bisa terus memperkuat posisi mereka dalam ekonomi digital, para pemilik bisnis keluarga tak lagi bisa terus bergantung pada koneksi maupun kesetiaan pelanggan.

Baca juga: Yuk, Intip Cara Berlajar Bisnis yang Mudah dan Murah

"Bisnis keluarga dan usaha kecil menengah (UKM) perlu mempersenjatai diri pada masa depan dengan pengetahuan dan inovasi digital agar dapat bersaing di kancah internasional," imbuh Rachel.

Sementara itu, Managing Director SAP Indonesia Andreas Diantoro menyatakan bahwa para pemilik bisnis keluarga di Indonesia yang saat ini dipegang oleh generasi kedua telah mengaplikasikan transformasi digital dalam menjalankan bisnisnya.

"Kalau dulu generasi pertama enggak pernah terpikirkan soal teknologi karena fokusnya adalah produksi. Sekarang generasi kedua lebih fokus pada itu dan transformasi digital dengan penerapan software cloud base. Keamanannya juga," jelas Andreas.

Andreas menambahkan, transformasi digital saat ini telah menjadi sebuah keharusan untuk semua jenis bisnis tak peduli ukuran ataupun area industrinya.

Oleh karena itu, bisnis keluarga di Indonesia perlu untuk merangkul pergerakan digital guna meningkatkan inovasi dan daya saing. Jika itu bisa dilakukan, maka generasi ketiga pemilik bisnis keluarga tersebut yang lahir di tengah perkembangan teknologi nantinya mampu memberikan inovasi dan teknologi baru dalam bisnisnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

BI Kerek Suku Bunga Acuan ke 6,25 Persen, Menko Airlangga: Sudah Pas..

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Suku Bunga Acuan BI Naik, Rupiah Masih Melemah

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 25 April 2024

Spend Smart
SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

SMGR Gunakan 559.000 Ton Bahan Bakar Alternatif untuk Operasional, Apa Manfaatnya?

Whats New
Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 25 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 25 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BNI hingga Bank Mandiri

Whats New
Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Melemah Seiring Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

IHSG dan Rupiah Melemah di Awal Sesi

Whats New
Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Terinspirasi Langkah Indonesia, Like-Minded Countries Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR

Whats New
Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Manfaat Rawat Inap Jadi Primadona Konsumen AXA Financial Indonesia

Whats New
Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Kemenko Marves: Prabowo-Gibran Bakal Lanjutkan Proyek Kereta Cepat sampai Surabaya

Whats New
Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Layani Angkutan Lebaran Perdana, Kereta Cepat Whoosh Angkut 222.309 Penumpang

Whats New
Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Unilever Naik 3,1 Persen Menjadi Rp 1.4 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diprediksi Menguat Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com