Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IMF Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia 5,6 Persen Tahun Ini

Kompas.com - 12/10/2018, 11:10 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NUSA DUA, KOMPAS.com – Dana Moneter Internasional (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Asia mencapai 5,6 persen pada tahun 2018. Hal ini tertuang dalam laporan terbaru IMF bertajuk Regional Economic Outlook Asia and Pacific edisi Oktober 2018.

Proyeksi tersebut tidak berubah dibandingkan proyeksi sebelumnya yang dirilis IMF pada April 2018 lalu. Adapun untuk tahun 2019, IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi Asia mencapai 5,4 persen pada tahun 2019, sedikit turun sebesar 0,2 persentase poin dibandingkan proyeksi pada April 2018.

“Asia telah menciptakan progres yang luar biasa dalam dekade terakhir, dan kini berada terdepan di perekonomian global dalam hal pertumbuhan,” kata Changyong Rhee, Direktur Departemen Asia dan Pasifik IMF dalam press briefing pada Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Nusa Dua, Bali, Jumat (12/10/2018).

Baca juga: JEO - Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Bali, Apa yang Didapat Indonesia?

Dalam laporan tersebut, IMF memproyeksikan inflasi di kawasan Asia meningkat menjadi 2,8 persen pada tahun 2018 dan 2,9 persen pada tahun 2019. Ini merefleksikan harga komoditas yang lebih tinggi, namun masih di bawah target di sejumlah negara di kawasan itu.

Meskipun masih mencatatkan progres yang sangat baik, namun IMF juga memperingatkan sejumlah tantangan yang dihadapi Asia. Rhee menuturkan, dalam jangka pendek, sejumlah risiko yang dihadapi Asia antara lain kondisi finansial yang mengetat, peningkatan ketegangan perdagangan, dan harga minyak dunia yang naik.

Adapun dalam jangka menengah, beberapa risiko yang dihadapi Asia lebih bersifat fundamental. Rhee menyebut, risiko  tersebut berasal dari keberlanjutan model pertumbuhan Asia yang lebih banyak didorong perdagangan.

Risiko lainnya adalah melambatnya produktivitas, serta risiko dan kesempatan yang timbul karena digitalisasi.

Baca juga: JEO - Menakar Tuah Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Bali

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Astra Infra Group Bakal Diskon Tarif Tol Saat Lebaran 2024, Ini Bocoran Rutenya

Whats New
Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Dampak Korupsi BUMN PT Timah: Alam Rusak, Negara Rugi Ratusan Triliun

Whats New
Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Cek, Ini Daftar Lowongan Kerja BUMN 2024 yang Masih Tersedia

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 29 Maret 2024

Spend Smart
Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Kecelakaan Beruntun di GT Halim Diduga gara-gara Truk ODOL, Kemenhub Tunggu Investigasi KNKT

Whats New
Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Indef: Banjir Barang Impor Harga Murah Bukan Karena TikTok Shop, tapi...

Whats New
Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Emiten Menara TBIG Catat Pendapatan Rp 6,6 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com