Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bos IMF: Perang Dagang Bisa Kurangi Pertumbuhan PDB Global 1 Persen

Kompas.com - 12/10/2018, 16:32 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

NUSA DUA, KOMPAS.com - Dana Moneter Internasional (IMF) mengingatkan 189 negara anggotanya untuk terus bekerja sama menurunkan ketegangan perdagangan yang masih terasa belakangan ini. Perang dagang yang dilakoni oleh negara-negara maju tersebut diramalkan pada akhirnya berimbas ke seluruh negara di dunia dalam beberapa tahun mendatang.

"Kami memperkirakan peningkatan atau eskalasi perang dagang bisa mengurangi pertumbuhan PDB (Produk Domestik Bruto) global sampai 1 persen dalam dua tahun ke depan," kata Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde saat Rapat Pleno Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Bali Nusa Dua Convention Center, Jumat (12/10/2018).

Sebelumnya, IMF telah menyampaikan prediksi terbarunya untuk pertumbuhan ekonomi dunia sebesar 3,7 persen tahun 2018 melalui World Economic Outlook edisi Oktober. Angka proyeksi ini jauh lebih rendah dari perkiraan sebelumnya pada bulan April yang menyebut pertumbuhan ekonomi keseluruhan tahun ini dan tahun depan bisa mencapai 3,9 persen.

Di hadapan ratusan negara anggotanya, Lagarde menyebut deeskalasi atau penurunan tingkat ketegangan perdagangan mendesak untuk dilakukan. Lagarde juga mendorong agar negara-negara mengupayakan perbaikan sistem perdagangan dalam rangka menciptakan mekanisme yang lebih adil dan berdampak positif terhadap semua negara di dunia.

Baca juga: Perang Dagang Tidak Business Friendly

Tantangan lain di luar perang dagang adalah kerentanan akan utang di sebuah negara. IMF mencatat, utang swasta dan pemerintah telah menembus rekor tertinggi, mencapai 182 triliun dollar AS atau setara dengan 224 persen terhadap PDB global.

Angka utang tersebut meningkat 60 persen lebih tinggi dari tahun 2007.

"Dengan kebijakan pengetatan di sektor keuangan, menyebabkan keluarnya aliran modal asing. Masalah ini bisa dengan mudah terjadi meluas ke berbagai negara dan dampaknya akan dirasakan langsung oleh masyarakat," tutur Lagarde.

Untuk menghadapi tantangan tersebut, Lagarde mengajak seluruh negara bekerja sama. Tidak ada yang bisa menanganinya sendiri, terlebih di masa sekarang semua dapat dengan mudah terhubung dalam konteks dunia yang sudah saling terkoneksi.

"Tidak ada cara lain mengatasi gap ini dengan saling bekerja sama, baik dari sesama pemerintah, sektor swasta, dan pihak lainnya. Tidak lupa juga saya sampaikan, dalam segala langkah kebijakan kita, jangan lupakan demi kepentingan dan kebaikan bersama," ujar Lagarde.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com