Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jack Ma Buka-bukaan Alasan Latih 1.000 Pengusaha Digital di Afrika

Kompas.com - 12/10/2018, 20:06 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

NUSA DUA, KOMPAS.com - Pendiri Alibaba Group, Jack Ma, mengungkapkan pihaknya berinisiatif menjalankan program pengembangan untuk sekitar 1.000 pengusaha di Afrika yang diarahkan fokus pada sektor digital.

Nilai program tersebut sebesar 10 juta dollar AS. Dengan pelatihan, para pengusaha Afrika akan dapat membangun kembali daerah mereka di Afrika.

Dalam salah satu rangkaian acara Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali, Jumat (12/10/2018), Jack Ma menceritakan alasannya kenapa memilih Afrika sebagai target dalam programnya. Menurut dia, kondisi di Afrika saat ini yang beberapa tempat masih tertinggal. Hal ini serupa dengan kondisi di tempat tinggalnya dulu di China.

"19 tahun yang lalu, di China belum ada internet. Belum ada (bisnis) logistik, belum ada sistem pembayaran. Infrastruktur juga belum memadai. Itu 19 tahun lalu," kata Jack Ma.

Dengan begitu, dia menilai Afrika akan menjadi tempat berikutnya yang akan maju dalam hal bisnis digital. Dalam pandangannya, negara-negara berkembang lebih menarik ketimbang negara maju karena banyak hal yang masih bisa diubah ketimbang di negara maju yang terlanjur terbelenggu oleh regulasi dan hal lainnya.

Bahkan, Jack Ma membayangkan ke depan akan muncul banyak Jack Ma, Alibaba, serta AliPay baru di Afrika. Hal itu bisa terjadi jika para pengusaha memiliki sejumlah karakter kunci yang mencerminkan faktor keberhasilan mereka di masa mendatang.

"Harus punya IQ, EQ, dan LoveQ. IQ supaya anda tidak dibilang bodoh, tapi tidak kalah penting adalah EQ karena jika IQ anda rendah, anda bisa bergaul dengan orang yang bisa membawa anda jadi sukses. Pengusaha juga harus ada LoveQ, care terhadap sesama, membantu sesamanya," tutur Jack Ma.

Terhadap para calon pengusaha, Jack Ma berpesan bahwa sifat dasar yang harus ditanamkan adalah optimistis. Dia pun tidak menyalahkan siapa saja yang berbuat salah, karena semua orang akan melalui fase tersebut, hingga akhirnya belajar bagaimana cara untuk jadi sukses.

Jack Ma juga menekankan kunci untuk memajukan negara saat ini adalah dengan internet. Berkat kehadiran internet, semua orang memiliki peluang yang sama dan menembus batas-batas yang untuk beberapa hal dulu hanya bisa dinikmati oleh segelintir orang, salah satunya seperti kartu kredit yang kebanyakan dimiliki orang kaya.

"Pengusaha tidak punya rasa takut untuk gagal. Saat menjalankan usaha, juga tidak lupa bahwa tidak ada yang namanya mengalahkan atau membunuh kompetitor, karena persaingan adalah sisi menyenangkan menjadi pengusaha, membuat kita terus berpikir memberikan servis terbaik," ujar Jack Ma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com