Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur BI Bertemu Bos The Fed Bahas Ekonomi Global

Kompas.com - 14/10/2018, 06:24 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo berdiskusi dengan Ketua Federal Reserve Jerome Powell, di sela-sela pertemuan tahunan IMF-Bank Dunia di Bali, Jumat (12/10/2018).

Dikutip dari laman resmi BI, kedua petinggi bank sentral ini membicarakan mulai dari perkembangan ekonomi secara global hingga normalisasi kebijakan moneter.

“Keduanya membicarakan tentang perkembangan ekonomi global, normalisasi kebijakan moneter di negara maju, serta dampaknya pada negara-negara berkembang,” sebut Perry.

Perry menyebutkan, ketahanan perekonomian Indonesia menghadapi dampak rambatan ekonomi global didukung bauran kebijakan (policy mix) yang dilakukan oleh BI bersama pemerintah.

Baca juga: Pertemuan Tahunan IMF-Bank Dunia di Bali Bikin Negara Lain Minder

Sebelumnya, dalam pertemuan Gubernur BI dengan Presiden The Fed Cabang New York John Williams, Perry menyebutkan bahwa saat ini ekonomi Indonesia masih stabil dan berdaya tahan cukup kuat.

"Saat ini, ekonomi Indonesia masih stabil dan berdaya tahan, tercermin dari pertumbuhan ekonomi dan inflasi yang baik serta stabilitas sistem keuangan yang terjaga. Namun, tetap harus memperhatikan pengaruh ekonomi global," ujar Perry.

Pada pertemuan dengan Williams itu, Presiden The Fed Cabang New York ini juga memaparkan, tingkat pengangguran AS saat ini mencapai titik terendah sejak beberapa tahun terakhir, yakni sebesar 3,7 persen. Sementara tingkat inflasi juga terjaga, yakni masih di kisaran 2 persen.

Ekonomi AS diperkirakan akan semakin kuat dengan sejumlah stimulus fiskal yang dilakukan otoritas di sana. Williams turut memperkirakan, pertumbuhan ekonomi AS tahun ini bisa meningkat sampai 3 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) dan 2,5 persen pada 2019 mendatang.

Di sisi lain, kenaikan Fed Fund Rate turut berdampak terhadap perekonomian di negara lain, terutama negara berkembang.

Williams memandang, dalam hal ini mereka perlu berkomunikasi dan berkoordinasi dengan negara lain karena ekonomi dunia kini saling terhubung, sehingga dampak negatif di suatu negara bukan tidak mungkin berdampak juga ke negara lain.

"Dengan saling terhubungnya ekonomi dunia, kebijakan AS dapat berpengaruh pada ekonomi global, dan pada gilirannya dapat kembali mempengaruhi ekonomi di AS," tutur Williams.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com