Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketahanan Ekonomi Indonesia Dipakai Jadi Contoh di Pertemuan IMF-Bank Dunia

Kompas.com - 14/10/2018, 09:08 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

NUSA DUA, KOMPAS.com - Hasil Pertemuan IMF-Bank Dunia 2018 di Bali menyebutkan negara-negara perlu berbenah diri dan menyiapkan buffer (penyangga) untuk menghadapi tantangan ekonomi ke depan.

Dari agenda-agenda yang digelar, IMF dan Bank Dunia sering menjadikan Indonesia contoh negara dengan ketahanan ekonomi yang kuat namun tidak luput juga dari dampak buruk kondisi global saat ini.

"Madame Lagarde (Direktur Pelaksana IMF), Presiden Kim (Presiden Bank Dunia), mengatakan kuatnya fundamental Indonesia. Inilah yang dibawa terus dalam forum ini bagaimana contoh negara-negara yang resiliensinya kuat, tapi tetap kena juga dampak spillover dari global," kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Dody Budi Waluyo dalam konferensi pers di Nusa Dua Beach Hotel, Sabtu (13/10/2018).

Ketahanan ekonomi Indonesia yang dikatakan Lagarde dan Kim tercermin dari bagaimana pemerintah mengelola perekonomian secara keseluruhan. Capaian di beberapa indikator yang stabil juga memperlihatkan hal tersebut, di antaranya pertumbuhan ekonomi hingga inflasi yang terjaga.

Baca juga: IMF: Pemimpin Negara-negara Asia Harus Pede, Tapi Tak Boleh Jumawa

Pemerintah juga dinilai telah melakukan reformasi di berbagai aspek sehingga apa yang dikerjakan bisa maksimal untuk pengembangan ekonomi. Termasuk dengan strategi pemerintah gencar membangun infrastruktur sebagai landasan pembangunan berkelanjutan.

"Bahwa Indonesia masih punya PR, reformasi yang dijalankan, masalah CAD (Current Account Deficit), ini sudah dalam perhatian pemerintah dan bank sentral," tutur Dody.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga mengungkapkan, tidak sedikit pimpinan negara anggota IMF dan Bank Dunia yang memuji penyelenggaraan Pertemuan Tahunan 2018 di Bali. Mereka juga salut terhadap Indonesia yang bisa tetap maksimal mensukseskan acara ini meski tengah dilanda bencana di tempat lain serta sedang ada Asian Para Games.

"Mereka yang melihat bahwa kita bisa melakukan ini dengan baik jadi timbul simpati dan tergerak untuk membantu kita," tutur Sri Mulyani.

Ajang Pertemuan Tahunan dimanfaatkan sebagai sarana bertukar pikiran, ide, dan gagasan untuk mengatasi masalah ekonomi di negara masing-masing. Lebih jauh lagi, juga ada kesepakatan bersama yang membuat seluruh negara lebih kompak menghadapi tantangan di masa mendatang, terutama dari normalisasi di AS, ketegangan perang dagang, serta kenaikan harga minyak mentah dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com