Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Manfaatkan Persahabatan, Mentan Tingkatkan Kerja Sama dengan Brunei

Kompas.com - 15/10/2018, 09:00 WIB
Mikhael Gewati

Editor


KOMPAS.com
- Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan, dirinya memanfaatkan persahabatan Indonesia dengan Brunei Darusallam dalam menggerakkan ekspor dan investasi pertanian untuk memacu pertumbuhan ekonomi nasional.

Hal ini terjadi, saat Mentan melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Pertanian Brunei Darussalam Dato Ali Apong, di sela-sela pertemuan para Menteri Pertanian, Perikanan dan Kehutanan ASEAN (40th AMAF) ke-40 di Hanoi, Vietnam.

Dalam keterangan pers yang Kompas.com terima, Minggu (14/10/2018), Amran menyampaikan, Indonesia dengan Brunei Darussalam memiliki kedekatan sejarah, kesamaan kondisi lingkungan dan sumber daya alam, serta agroklimat.

“Untuk itu Indonesia dan Brunei Darussalam penting menjalin kerja sama di bidang pangan,” ucapnya.

Sementara itu, Dato Ali Apong mengucapkan terima kasih kepada Andi Amran Sulaiman atas dukungannya terhadap upaya pengembangan pertanian padi di Brunei Darussalam. Ia berharap dukungan ini untuk terus ditingkatkan dan dilanjutkan.

“Kementerian Pertanian Brunei Darussalam telah bekerja sama dengan salah satu perusahaan swasta penyedia bibit padi varietas unggul Sembada asal Indonesia,” tuturnya.

Menurutnya, berkat dukungan penyediaan bibit padi varietas unggul tersebut, produktivitas padi di Brunei Darussalam telah meningkat.

Dari sebelumnya 2 ton per hektar (ha) menjadi  6 ton per ha. Kondisi ini pun sangat berarti dan penting bagi kecukupan pangan Brunei Darussalam.

“Peningkatan produktivitas menjadi perhatian utama, di saat keterbatasan Brunei Darussalam dalam penyediaan tambahan lahan untuk pangan,” sebutnya.

Terkait hal tersebut, Mentan Amran menyambut baik permintaan Dato Ali Apong. Mentan mengatakan hal ini justru menjadi potensi sangat besar bagi kedua negara untuk bersinergi mengembangkan pertanian, khususnya di wilayah perbatasan.

Lebih dari itu, Amran mengatakan, keberhasilan pengembangan pertanian di perbatasan tidak hanya akan menjamin kecukupan dan keberlanjutan pasokan pangan bagi masyarakat di kedua negara.

Namun juga menjamin kecukupan pasokan pangan bagi masyarakat di wilayah ASEAN serta dunia.

“Kerja sama bidang pertanian di wilayah perbatasan dapat diperluas tidak hanya mencakup Indonesia dan Brunei Darussalan. Namun, juga negara-negara lain yang berbatasan di wilayah ASEAN,” ungkap Amran.

Lebih lanjut Amran menyatakan, dalam peningkatan produktivitas perlu upaya terintegrasi, tidak hanya pemanfaatan varietas unggul.

Namun, juga memerlukan introduksi inovasi dan teknologi pengelolaan air dan sumber hara. Bahkan mekanisasi yang dapat mendorong peningkatan Indeks Pertanaman (IP) pada wilayah-wilayah pertanian suboptimal.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com