Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Neraca Dagang Surplus, BI Prediksi Neraca Transaksi Berjalan Makin Baik

Kompas.com - 16/10/2018, 10:41 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik mencatatkan neraca perdagangan pada September 2018 surplus 230 juta miliar dollar AS. Kondisi ini membaik dibandingkan Agustus 2018 yang mencatat defisit sebesar 1,02 miliar dollar AS.

Perbaikan tersebut ditopang oleh surplus neraca perdagangan nonmigas yang meningkat dan defisit neraca perdagangan migas yang menurun. Meski begitu, secara kumulatif Januari-September 2018, neraca perdagangan Indonesia masih tercatat defisit 3,78 miliar dolar AS.

Bank Indonesia, dalam siaran persnya Senin (15/10/2018) menyatakan, perbaikan neraca perdagangan bulan September akan berdampak positif pada upaya memperbaiki kinerja neraca transaksi berjalan.

Ke depan, kinerja neraca perdagangan diperkirakan akan membaik sejalan dengan langkah-langkah konkret Pemerintah bersama BI untuk mendorong ekspor dan menurunkan impor. Hal ini diyakini akan berdampak positif menurunkan defisit transaksi berjalan.

Baca juga: Sri Mulyani: Neraca Perdagangan Surplus, Ekspor Belum Sesuai Harapan

Dalam berita resmi statistik, neraca perdagangan nonmigas pada September 2018 mencatat surplus 1,30 miliar dolar AS, lebih tinggi dibandingkan surplus pada bulan sebelumnya sebesar 0,67 miliar dolar AS. Perbaikan neraca perdagangan nonmigas dipengaruhi penurunan impor nonmigas sebesar 1,45 miliar dolar AS (mtm), terutama karena turunnya impor mesin dan pesawat mekanik, mesin/peralatan listrik, serta benda dari besi dan baja.

Sementara itu, ekspor nonmigas turun 0,82 miliar dollar AS (mtm), bersumber dari turunnya ekspor mesin/peralatan listrik, mesin-mesin/pesawat mekanik, perhiasan/permata, alas kaki, serta pakaian jadi bukan rajutan. Secara kumulatif Januari-September 2018, neraca perdagangan nonmigas mencatat surplus sebesar 5,59 miliar dolar AS.

Defisit neraca perdagangan migas tercatat lebih rendah didorong oleh penurunan impor migas yang lebih akseleratif dibandingkan dengan penurunan ekspor migas.

Defisit neraca perdagangan migas pada September 2018 tercatat 1,07 miliar dolar AS, lebih baik dibandingkan dengan kondisi bulan sebelumnya yang tercatat defisit 1,61 miliar dolar AS.

Perkembangan tersebut terutama dipengaruhi oleh impor migas yang menurun sebesar 0,77 miliar dolar AS (mtm), bersumber dari penurunan nilai impor seluruh komponan migas, yaitu minyak mentah, hasil minyak, dan gas. Sementara itu, penurunan ekspor migas lebih terbatas, yaitu menurun 0,23 miliar dolar AS (mtm) yang disebabkan oleh penurunan ekspor hasil minyak, minyak mentah, dan gas.

Secara kumulatif Januari-September 2018, neraca perdagangan migas mengalami defisit sebesar 9,38 miliar dolar AS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com