Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal III 2018, BTPN Salurkan Kredit Rp 67,8 Triliun

Kompas.com - 19/10/2018, 10:38 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) mencatatkan penyaluran kredit hingga akhir September 2018 mencapai Rp 67,8 triliun, tumbuh 3 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017 (yoy) sebesar Rp 65,8 triliun.

Sedangkan total pendanaan (funding) juga tumbuh sebesar 3 persen dari Rp 74,9 triliun menjadi Rp 77,6 triliun pada kurun yang sama.

Laju kenaikan kredit yang seimbang dengan pertumbuhan funding ini membuat beban bunga turun sebesar 4 persen menjadi Rp 3,3 triliun. Sehingga, meski pendapatan bunga dari penyaluran kredit tidak mengalami perubahan, pendapatan bunga bersih (net interest income) meningkat 2 persen menjadi Rp 7,3 triliun.

“Tahun ini merupakan periode yang menantang. Dinamika ekonomi akibat berbagai faktor eksternal dan internal, ikut mempengaruhi bisnis bank," kata Direktur Utama BTPN Jerry Ng dalam keterangan tertulis, Jumat (19/10/2018).

Selain itu, sejak awal tahun, imbuh Jerry, pihaknya, fokus berkonsolidasi dalam menuntaskan agenda penggabungan usaha (merger) dengan Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI).

Rasio pinjaman terhadap pendanaan (loan to funding ratio/LFR) sebesar 87 persen. Jika memperhitungkan equity, rasio likuiditas sebesar 71 persen.

Adapun rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio) sebesar 25 persen dan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) sebesar 1,22 persen. Sementara itu, biaya operasional tercatat lebih rendah berkat optimalisasi platform digital.

“Kami tidak hanya menciptakan produk dan layanan baru berbasis digital. Kami juga melakukan digitalisasi di existing business, mengubah konsep pelayanan nasabah dari bank-centric, menjadi customer-centric. Kini BTPN lebih terintegrasi dan lebih fokus pada pemenuhan kebutuhan nasabah secara cepat, mudah dan aman,” kata Jerry.

Digitalisasi berhasil menekan biaya operasional rutin perusahaan (business as usual) sebesar 16 persen, dari Rp 3,03 triliun selama sembilan bulan pertama 2017 menjadi Rp 2,55 triliun selama periode yang sama di 2018.

Biaya operasional dan biaya dana yang lebih rendah ini berimbas positif kepada pendapatan operasional bersih (net operating income) yang tumbuh 18 persen menjadi Rp 4 triliun.

“Semua ini memberikan pengaruh positif kepada kemampuan perusahaan dalam mencetak keuntungan (profitabilitas). Laba bersih BTPN kuartal III-2018 tumbuh 19 persen, menjadi Rp 1,62 triliun (yoy),” tutup Jerry.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com