Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuartal III, Laba Bersih BTPN Syariah Tumbuh 49 Persen

Kompas.com - 19/10/2018, 15:30 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Syariah Tbk (BTPN Syariah) mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 21 persen dengan nilai Rp 6,96 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Direktur Utama BTPN Syariah Ratih Rachmawaty, mengatakan, total nasabah mereka lebih dari 3.3 juta yang seluruhnya merupakan perempuan prasejahtera produktif.

"Pertumbuhan pembiayaan yang diatas rata-rata industri perbankan ini tetap diiringi kualitas pembiayaan yang sangat baik," ujar Ratih dalam keterangan tertulis, Jumat (19/10/2018).

Tingginya pertumbuhan pembiayaan seiring rendahnya rasio kredit bermasalah atau Non Performing Financing (NPF) berada di posisi 1,56 persen. 

Sementara itu Dana Pihak Ketiga (DPK) juga tumbuh sebesar 18 persen mencapai Rp 7,25 triliun dibanding posisi September 2017 sebesar Rp 6,17 triliun.

Untuk pendanaan, kata Ratih, BTPN Syariah menggalangnya dari golongan dan keluarga sejahtera.

"Yang kemudian seluruhnya disalurkan kepada keluarga prasejahtera produktif," kata dia.

Hingga periode ini, BTPN Syariah telah mencatatkan peningkatan total asset sebesar 32 persen menjadi Rp 11,30 triliun. Adapun Financing to Deposit Ratio (FDR) berada di posisi yang optimal sebesar 96 persen. Sementara rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) juga sangat kuat sebesar 39,7 persen.

Laba Bersih

Laba bersih setelah pajak (NPAT) yang tercatat juga tumbuh baik pada kuartal III yakni Rp 698 miliar atau tumbuh 49 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2017. 

Tidak hanya mencatatkan kinerja keuangan yang solid, kata Ratih, BTPN Syariah juga melakukan pengukuran dampak sosial bagi nasabah pembiayaannya menggunakan Poverty Probability Index (PPI) dari Innovations for Poverty Action (IPA).

“Senang rasanya melihat persentase anak nasabah kami yang bersekolah terus meningkat dan probabilitas kembali ke garis prasejahtera menurun," kata Ratih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com