Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Soft Skill Jadi Kunci Generasi Z Bisa Hadapi Revolusi Industri 4.0

Kompas.com - 19/10/2018, 15:55 WIB
Mikhael Gewati

Editor

KOMPAS.com - Dalam menyikapi revolusi industri 4.0, seluruh pemangku kepentingan tidak boleh hanya fokus pada pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) saja. Lebih dari itu, Generasi-Z (Gen-Z) harus diperkuat pada aspek soft skill-nya.

"Selain technical skill atau kemampuan teknis, hal lain yang tak kalah pentingnya diberikan kepada para tenaga kerja adalah bekal soft skill atau transversal skill," kata Direktur Bina Kelembagaan Pelatihan Kementerian Ketenagakerjaan, Dudung Heryadi dalam keterangan resminya. 

Hal itu dikatakan Dudung Heryadi dalam acara Kuliah Umum "Generasi Z dan revolusi industri 4.0" di Pendopo Malowopati, Bojonegoro, Jumat (19/10/2018).

Sebagai informasi, Gen-Z adalah generasi yang lahir dari tahun 1995 hingga sekarang. Generasi ini menjadi topik pembicaraan dunia karena mereka akan mendominasi populasi manusia di masa depan. Generasi inilah yang akan berjibaku dengan dinamika era revolusi industri 4.0.

BACA JUGAMenaker Yakin Indonesia Siap Hadapi Revolusi Industri 4.0

Bloomberg of United Nation memberi label Gen-Z sebagai generasi realis, inovatif, dan mandiri. Oleh karenanya, penguatan soft skill menjadi penting bagi Gen-Z sebagai bekal untuk menghadapi perkembangan zaman.

Hanya saja, penanaman soft skill yang mencakup karakter inti manusia seperti kreativitas, imaginasi, intuisi, emosi, dan etik membutuhkan waktu yang tidak singkat.

"Oleh karena itu, sinergi lembaga pelatihan, BLK dengan dunia pendidikan menjadi sangat penting dalam memastikan internalisasi soft skill," ujar Dudung.

Direktur Bina Kelembagaan Pelatihan Kementerian Ketenagakerjaan, Dudung Heryadi dalam acara Kuliah Umum Generasi Z dan Revolusi Industri 4.0 di Pendopo Malowopati, Bojonegoro, Jumat (19/10/2018).DOK Humas Kementerian Ketenagakerjaan RI Direktur Bina Kelembagaan Pelatihan Kementerian Ketenagakerjaan, Dudung Heryadi dalam acara Kuliah Umum Generasi Z dan Revolusi Industri 4.0 di Pendopo Malowopati, Bojonegoro, Jumat (19/10/2018).
Menurut dia, soft skill sangat penting untuk ditekankan bagi Gen-Z. Karena, dalam laporan World Economic Forum, 80 persen skill yang diperlukan tenaga kerja untuk bisa bersaing dalam era revolusi industri 4.0 adalah penguasaan soft skill. Selebihnya, technical skill hanya berada dalam skala 12 persen.

Secara lebih rinci, 3 di antara 10 skill yang diperlukan saat ini adalah complex problem solving, critical thinking, dan creativity.

"Selain soft skill, penanaman jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) dan penguasaan teknologi digital kepada para peserta pelatihan juga menjadi bagian penting dalam upaya mencetak tenaga kerja yang siap berkompetesi," tuturnya.

Dalam kesempatan ini, Dudung juga menyebut beberapa langkah pemerintah untuk menghadapi tantangan perubahan era revolusi industri 4.0.

BACA JUGAMilenial, Siap-siap Sambut Revolusi Industri 4.0

Di antaranya adalah menerapkan kebijakan link and match untuk memastikan kompetensi SDM/tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pasar kerja dengan industri yang berbasis teknologi digital.

"Dengan demikian, konsep pendidikan dan pelatihan kerja mengacu kepada kebutuhan dunia industri," kata Dudung.

Selain itu, pemerintah mengambil pula kebijakan masifikasi pelatihan kerja dan sertifikasi profesi. Strategi ini dibingkai dalam kebijakan triple skilling, yaitu skilling, up-skilling, dan re-skilling.

"Ketiga kebijakan ini menjadi penting untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan tenaga kerja terampil (skilled workers) sekarang dan di masa yang akan datang," paparnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com