Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tantangan Industri Perbankan di Era Digital Banking

Kompas.com - 21/10/2018, 15:12 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Berkembangnya teknologi membuat industri perbankan harus bertransformasi. Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Antonius Hari mengatakan, ada beberapa hal yang menjadi tantangan perbankan menuju digital banking.

Pertama, perubahan pola konsumsi dan keinginan masyarakat yang menginginkan sesuatu yang mudah cepat.

“Ada perubahan pola perilaku masyarakat dalam memanfaatkan layanan dari lembaga jasa keuangan (LJK),” ujar Antonius di Bogor, Sabtu (20/10/208).

Kedua, menjamurnya teknologi finansial (fintech) baik untuk pembayaran maupun pendanaan atau peer-to-peer (P2P) lending.  Yang mana nilai transaksinya dari tahun 2016 ke tahun 2017 saja sudah meningkat 24,6 persen atau dari Rp 15,6 miliar menjadi Rp 18,6 miliar.

Baca juga: OJK Segera Keluarkan Aturan Crowd Funding

“Pertumbuhan-pertumbuhan fintech berkembang juga. Segmen consumer banking, fund transfer, payment, investment, dan wealth management menjadi target perbankan digital hingga 2020,” jelasnya.

Ketiga, faktor kepercayaan akan keamanan yang diselenggarakan oleh flatform digital banking.

“Semakin tingginya perkembangan teknik-teknik penyalahgunaan data oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” tutur Antonius.

Keempat, adalah masalah pengaturan atau regulasi yang berlaku. Hal ini akan menjadi landasan bagi para pemain digital banking sejauh mana ranah kerjanya.

“Kebutuhan pemenuhan aspek compliance terhadap peraturan dari instansi yang berbeda,” papar Antonius.

Kelima, bagaimana mengembangkan karakteristik nasabah. Artinya, meluaskan pasar perihal layanan yang diberikan agar bisa dijangkau oleh berbagai kalangan.

“Variasi model bisnis nasabah korporasi dan UMKM,” ujar Antonius.

Oleh karenanya, Antonius mengungkapkan untuk dapat memberikan layanan yang lebih baik dan berkompetisi, bank perlu untuk memiliki kerangka kerja yang sederhana namun komprehensif terhadap Teknologi Informasi (TI).

“Fokus pada IT security dan availability yang dapat mendorong efisiensi operasional dalam jangka panjang. Membangun IT strategic yang berkaitan dengan kapabilitas bisnis dan keunggulan kompetitif baik dalam jangka menengah maupun jangka panjang,” tuturnya.

Sehingga, pada akhirnya layanan perbankan dapat bertranformasi dan berkolaborasi dengan digital untuk mencapai tujuan pelayanan bank tersebut.

“Melakukan transformasi pada sistem IT, sehingga dapat meningkatkan kapabilitasnya untuk mendukung tujuan bank,” ucap Antonius.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com