Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Tahun Jokowi-JK: Penciptaan Lapangan Kerja Dinilai Masih Lemah

Kompas.com - 21/10/2018, 20:02 WIB
Erlangga Djumena

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com -  Kemampuan perekonomian Indonesia saat ini dinilai masih lemah dalam menciptakan lapangan kerja.

Hal itu disampaikan Ekonom sekaligus anggota Dewan Kehormatan PAN Drajad H. Wibowo terkait Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla yang sudah 4 tahun ini memimpin Indonesia.

"Pertumbuhan ekonomi Indonesia kita tahu masih stagnan pada level sekitar 5 persen. Tapi bukan hanya itu yang perlu diperbaiki pemerintah," katanya seperti dikutip dari Kontan.co.id, Minggu (21/10/2018).

Drajad mencatat penduduk yang bekerja mencapai angka tertinggi tahun 2012, yaitu 3,55 juta.  Kemudian tahun 2008  mencapai 3,54 juta dan 2007  sebesar 3,44 juta.  Sedangkan tahun 2014-2016, angkanya turun ke sekitar 1,4-2 juta pekerja baru.

Baca juga: Perkembangan Teknologi Pengaruhi Lapangan Kerja, Ini PR Pemerintah

"Pada tahun 2017, angkanya naik tajam ke 3,25 juta. Namun angka ini mengundang pertanyaan," sebutnya.

Sebab lanjut dia, dilihat secara sektoral, tambahan terbesar lagi-lagi diperoleh dari sektor jasa kemasyarakatan, sosial, dan perorangan yang jumlahnya 1,09 juta pekerja baru.

"Sektor ini meliputi pekerjaan seperti, maaf, pembantu rumah tangga, tukang cukur, kaki lima dan yang agak formal seperti pekerja sosial. Ini jelas bukan sektor yang seharusnya menjadi penopang penciptaan kerja," ucapnya.

Sementara, sektor perdagangan (termasuk rumah makan dan perhotelan) dan sektor industri tercatat menciptakan pekerjaan tambahan di atas 1 juta.

Yaitu masing-masing 1,05 juta dan 1,03 juta. Namun, sektor ritel anjlok dan industri manufaktur padat karya banyak yang kesulitan.

Padahal mereka banyak menciptakan lapangan kerja. Jadi menurut dia, agak aneh kalau kedua sektor ini mencatat tambahan pekerjaan yang besar.

Baca juga: ADB: Ada Lapangan Kerja yang Hilang karena AI dan Robot

Kemudian, dilihat dari variabel rasio penciptaan kerja. Data menunjukkan, tahun 2015-2016 perekonomian hanya menciptakan sekitar 290.000-340.000 per 1 persen pertumbuhan.

Padahal jika situasi normal, angkanya seharusnya bisa pada level 500.000 per 1 persen pertumbuhan ekonomi.

Artinya, ekonomi Indonesia bukan hanya stagnan pertumbuhannya, tetapi kemampuan penciptaan kerjanya juga di bawah normal.

"Padahal kalau kita hendak mengatasi masalah kemiskinan dan ketimpangan, kuncinya ya kita harus mampu menciptakan pekerjaan yang layak bagi seluruh rakyat Indonesia. Ini perlu diperbaiki segera," katanya. (Sinar Putri S.Utami)

Berita ini sudah tayang di Kontan.co.id dengan judul Drajad Wibowo: Pemerintah Jokowi-JK lemah ciptakan lapangan kerja


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com