Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Depan Perbankan Menuju Digital Banking

Kompas.com - 22/10/2018, 11:37 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat Indonesia yang saat ini sudah mulai melek teknologi menjadikan gaya konsumsi masyarakat juga bergeser. Salah satunya ada menggunakan layanan perbankan.

Layanan perbankan saat ini pun sudah sedemikian rupa mulai bertranformasi untuk menerapkan teknologi dalam pelayanannya kepada nasabah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, setidaknya sudah ada 80 bank yang mencoba melakukan pelayanan digital banking untuk para nasabahnya.

"Electronic channel saat ini sudah 80 bank, dan itu digital banking. Kami akan dorong terus, tapi masih minim yang melakukan itu dan kami juga harus mendukung," kata Kepala Departemen Penelitian dan Pengaturan Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Antonius Hari di Bogor, Sabtu (20/10/2018).

Sementara itu, dari 80 bank yang ada baru ada dua bank yang sudah benar-benar menerapkan layanan digital banking ini di Indonesia. Kedua bank tersebut adalah PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional Tbk (BTPN) melalui aplikasi digital Jenius dan PT Bank DBS Indonesia (DBS Indonesia) melalui aplikasi Digibank.

Baca juga: Mau Tak Mau, "Digital Banking" Akan Kuasai Perbankan

“Beberapa bank masih ada yang belum lengkap dan yang sudah menyeluruh itu BTPN dan DBS, itu sudah mulai dan parsial," ujar Antonius.

PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank Danamon) lewat D-Bank pun sudah memulai gerakan digital banking ini.

Layanan digital bank ini mengacu agar nasabah tidak perlu lagi datang ke kantor cabang bank untuk melakukan transaksi perbankan. Bahkan untuk membuat akun bank, calon nasabah pun bisa melakukannya lewat ponsel masing-masing.

Kerja sama dengan Ducakpil

Untuk mendukung bank-bank menuju digital banking era, Antonius menyebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan Direktur Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri.

“Nah, dilihat keaslian (data) masuk ke Dukcapil. Namun, kita belum masuk ke arah biometrik dan iris mata, kita merencankan penjajakan memorandum of understanding (MoU) sebelumnya untuk memperbaharui menyangkut layanan perbankan digital,” ucapnya.

Kerja sama tersebut untuk mendukung layanan digital bagi perbankan agar lebih mudah untuk meningkatkan akses digital dalam melayani nasabahnya.

“Tidak ada yang benar-benar lengkap soal digitalisasi, tapi sudah ada sekitar 80 bank yang menerapkan mobile/ elektronik. Namun, kalau digitalkan baru karena data-data itu masih belum lancar,” jelas Antonius.

Investasi

Antonius mengatakan, bank-bank yang ada di Indonesia saat ini cenderung menginvestasikan dananya untuk pengembangan teknologi.

“Kalau dilihat secara stastistik saja, kita lihat trennya bank-bank banyak invest di aplikasi, tidak lagu investasi untuk ke ATM, (investasi ATM) berkurang. Bank sudah melihat bahwa ini mesti dilakukan,” sebut dia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com