Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: Dari Misi Dagang, RI Dapat 10 Miliar Dollar AS

Kompas.com - 23/10/2018, 16:45 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengatakan, Indonesia mendapatkan 10 miliar dollar AS hasil dari misi dagang yang dilakukan tahun ini.

Misi dagang dilakukan untuk memperluas jaringan ekspor produk Indonesia.

Menurut Enggar tiap melakukan kunjungan kerja, Kemendag selalu melibatkan para pengusaha. Nantinya, para pengusaha itu akan melakukan forum bisnis di negara yang dikunjungi.

"Kita melibatkan pengusaha, business forum, one on one business matching. Ini juga promosi dan transaksi ekspor RI juga melibatkan mitra dagang sebelumnya, kita melakukan misi dagang yang kemudian kita dalam perjanjian mendapatkan transaksi10 miliar dollar AS," ujar Enggar dalam konfrensi pers 4 Tahun Kerja Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla di Jakarta, Selasa (23/10/2018).

Enggar menambahkan, dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan misi dagang ke berbagai negara. Diharapkan, kegiatan tersebut dapat menggenjot ekspor Indonesia.

"Hingga akhir tahun, Kemendag rencananya akan melakukan misi dagang ke China, Arab Saudi, dan Aljazair," kata Enggar.

Adapun rincian hasil misi dagang yang dilakukan Kemendag, yakni mendapat transaksi sebesar 2,16 miliar dollar AS atau setara Rp 32 triliun saat misi dagang ke India pada 22-24 Januari 2018.

Lalu, di Pakistan pada 25 -27 Januari 2018 menghasilkan total transaksi sebesar 11,502 juta dollar AS atau setara Rp 174 miliar dan 6,4 miliar dollar AS atau setara Rp 97 triliun.

Selanjutnya, misi dagang yang dilakukan di Selandia Baru, pada 16-19 Maret 2018 menghasilkan total transaksi 9,74 juta dollar AS atau setara Rp 147 miliar.

Kemudian, misi dagang ke Bangladesh pada 28-29 April 2018 mendapat total transaksi mencapai 279,19 juta dollar AS atau setara Rp 4,2 miliar. Di Maroko pada 27-30 Juni 2018 mendapat total transaksi mencapai 13,25 juta dollar AS atau setara Rp 201 miliar.

Di Tunisia pada 24 -26 Juni 2018 menghasilkan total transaksi mencapai 2,7 juta dollar AS atau setara Rp 41 miliar. Sementara itu, saat di Amerika Serikat pada 23-27 Juli 2018 menghasilkan transaksi mencapai 1,01 miliar dollar AS atau setara Rp 16,7 triliun.

Adapun di Swiss pada 1-2 Oktober 2018 mendapatkan transaksi mencapai 273 ribu dollar AS atau setara Rp 4,1 miliar. Dan yang terakhir di Spanyol pada 4 Oktober 2018, menghasilkan transaksi mencapai 1,35 juta dollar AS atau setara Rp 20 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Rupiah Melemah Sentuh Rp 16.200, Mendag: Cadangan Divisa RI Kuat, Tidak Perlu Khawatir

Whats New
Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Rasio Utang Pemerintahan Prabowo Ditarget Naik hingga 40 Persen, Kemenkeu: Kita Enggak Ada Masalah...

Whats New
Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Giatkan Pompanisasi, Kementan Konsisten Beri Bantuan Pompa untuk Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com