Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Esri Indonesia Kembangkan Portal untuk Bantu Pemulihan Lokasi Bencana

Kompas.com - 24/10/2018, 11:02 WIB
Bambang P. Jatmiko

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Emergency Spatial Support Centre yang berada di bawah naungan Esri Indonesia, mengembangkan portal pemetaan cerdas dengan teknologi canggih.

Dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Selasa (23/10/2018), portal ini dirancang untuk membantu upaya pemulihan bencana pasca-gempa bumi dan tsunami yang melanda Palu-Donggala.

CEO Esri Indonesia A Istamar mengungkapkan bahwa portal pemetaan cerdas ini menyediakan informasi yang dapat segera ditindaklanjuti oleh lembaga-lembaga penanggulangan bencana. Dengan mengoptimalkan rute yang bisa dilalui saat penyaluran bantuan, sumber daya yang terbatas dapat dikerahkan secara efisien.

“Merespons bencana yang menimpa sebuah wilayah, kemudian membantu memulihkannya, adalah tanggung jawab besar. Dibutuhkan analisis data resmi dari berbagai lembaga sebagai dasar pengambilan keputusan,” kata Istamar.

Esri Indonesia mengembangkan aplikasi pemetaan yang siap digunakan. Aplikasi ini menggunakan data resmi dari instansi nasional seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Informasi Geospasial (BIG), Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia.

Kemudian Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), data urun daya dari Universitas Gadjah Mada (UGM), dan analisis pencitraan Institut teknologi Bandung (ITB).

Portal pemetaan cerdas ini merupakan aplikasi interaktif berbasis web dengan dasbor-dasbor untuk melihat jumlah bangunan dan infrastruktur yang mengalami kerusakan, populasi dan demografi yang terkena dampak, citra satelit sebelum dan sesudah bencana, rumah sakit dan pusat evakuasi yang tersedia, hingga dasbor untuk memantau percakapan media sosial.

Dengan portal ini, lembaga pemulihan bencana dapat memvisualisasikan pemukiman yang terkena dampak bencana serta kerusakan infrastruktur penting, yang akan membantu pengambil keputusan membuat rencana komprehensif dalam operasi pencarian dan penyelamatan korban.

Sementara itu, Kepala BMKG Prof. Dwikorita Karnawati menekankan komitmen lembaganya untuk terus berupaya meningkatkan layanannya dalam menyediakan informasi terkait cuaca, iklim, kualitas udara, gempa bumi dan tsunami, yang terintegrasi dengan data spasial.

“Lembaga kami berkomitmen memanfaatkan teknologi spasial dan ilmu bumi untuk dapat menyediakan informasi kepada pembuat keputusan, tim tanggap darurat, serta masyarakat, di setiap fase terjadinya bencana. Dengan begitu, keputusan yang tepat dapat diambil di situasi darurat,” jelas Dwikorita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

BCA Finance Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1 Semua Jurusan, Cek Syaratnya

Work Smart
Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Pemerintah Sebut Tarif Listrik Seharusnya Naik pada April hingga Juni 2024

Whats New
Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com