Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Laba Bersih Bank Danamon Kuartal III 2018 Stagnan Rp 3 triliun

Kompas.com - 24/10/2018, 18:31 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Danamon Indonesia Tbk mencatatkan laba bersih setelah pajak (NTPA) pada kuartal III tahun 2018 sebesar Rp 3,038 triliun. Angka ini relatif sama dengan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,034 triliun.

“Secara umum profit kita masih stabil dengan tahun sebelumnya, ini yang penting,” ujar ungkap Chief Financial Officer (CFO) dan Direktur Bank Danamon Satinder Ahluwalia di Gedung Menara Danamon, Rabu (24/10/2018).

Per September 2018, Bank Danamon membukukan pendapatan bunga bersih (net interest income) sebesar Rp 10,825 triliun. Hal ini naik tipis sekitar 2 persen dibandingkan Rp 10,581 triliun posisi September 2017. Namun, pendapatan non interest income Bank Danamon justru turun sebesar 7 persen dari Rp 2,607 triliun pada kuartal III 2017 menjadi Rp 2,435 triliun.

Sementara kredit perbankan untuk segmen Usaha, Kecil dan Menengah (UKM) tumbuh 11 persen menjadi Rp 30,5 triliun, sementara kredit kepemilikan rumah (KPR) tumbuh 35 persen menjadi Rp 7,3 triliun.

Baca juga: Naik 14,6 Persen, Laba Bersih BRI Kuartal III Capai Rp 23,5 Triliun

“Kredit untuk segmen UKM dan consumer mortage (KPR) terus bertumbuh,” ujar Satinder.

Total portofolio kredit dan trade finance Bank Danamon tumbuh 6 persen menjadi Rp 134,3 triliun dibandingkan kuartal III tahun 2017 sebesar Rp 126,9 triliun. Diluar pembiayaan mikro, total portofolio kredit dan trade finance tumbuh 10 persen menjadi Rp 131,1 triliun.

Adapun rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan/NPL) gross Bank Danamon turun 0,3 poin menjadi 3 persen.  Kemudian rasio kecukupan modal alias capital adequacy ratio (CAR) konsolidasi mencapai 22,3 persen. Sementara CAR untuk bank 23,1 persen.

Di sisi lain, dana murah (Current Account Saving Account/CASA) yang terdiri dari giro dan tabungan tumbuh 3 persen menjadi Rp 49,1 triliun.

Sedangkan deposito tercatat turun 3 persen menjadi Rp 50,9 triliun, seiring dengan pelepasan dana mahal.

“Struktur pendanaan ini menghasilkan biaya dana (cost of fund) yang lebih rendah serta membangun fondasi yang baik untuk pertumbuhan kedepannya,” sebut Satinder.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com