Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Ingin Beli Minyak Mentah dengan Menggunakan Rupiah

Kompas.com - 25/10/2018, 12:00 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina (persero) menginginkan agar pembelian minyak mentah dengan menggunakan rupiah. Selama ini Pertamina membeli minyak dari para kontraktor dengan menggunakan mata uang dollar Amerika Serikat.

"Iya memang (ingin membeli minyak menggunakan rupiah). Pokoknya kita sebisa mungkin membelinya dengan rupiah," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Adiatma Sardjito saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/10/2018).

Adiatma menjelaskan pihaknya saat ini masih melakukan negoisasi dengan para kontraktor agar mau merealisasikan hal tersebut.

"Kami sedang mengupayakan hal tersebut. Masih dinegoisasi," kata Adiatma.

Menurut Adiatma hal ini dilakukan untuk mensiasati neraca perdagangan perusahaannya. "Kan kita tahu sendiri saat ini dollar AS lagi tinggi," ucap dia.

Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mengurangi defisit transaksi berjalan karena meningkatnya harga minyak mentah dan usaha untuk mempertahankan nilai tukar rupiah. Nilai tukar rupiah terus melorot mendekati level terendah sejak krisis finansial Asia.

Rupiah juga menjadi mata uang dengan pelemahan terburuk kedua dibandingkan mata uang negara Asia lainnya. Berdasarkan dokumen tender yang diterima Reuters, Pertamina tengah melakukan tender pembelian minyak mentah untuk periode pertama kuartal I 2019. Pertamina mencari pembeli yang ingin menggunakan mata uang selain dollar AS.

Pertamina rencananya membeli 5,7 juta barel minyak dengan kategori low sulphur atau sweet yang diproduksi di Afrika Barat, Malaysia, Vietnam atau Brunei dengan menggunakan mata uang seperti euro, rupiah, yuan, yen atau riyal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com