Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

INACA: Sinergi antar Maskapai dan Pemerintah Perlu Ditingkatkan

Kompas.com - 25/10/2018, 20:41 WIB
Ridwan Aji Pitoko,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Maskapai Penerbangan Nasional atau Indonesia National Air Carrier Association (INACA) meminta para pelaku dan regulator industri penerbangan untuk mengambil langkah taktis dan antisipastif agar bisnis penerbangan terus berkesinambungan.

"Dalam menghadapi situasi yang menantang seperti sekarang, baik maskapai penerbangan maupun pemerintah harus seksama mengambil langkah taktis dan antisipatif untuk menjamin sustainability bisnis usaha penerbangan," kata Ketua Umum INACA Ari Askhara dalam jumpa pers di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (25/10/2018).

Oleh karena itu, Ari juga menyatakan bahwa saat ini bisnis penerbangan dalam negeri membutuhkan sinergi solid antara maskapai, lembaga, dan pemerintah.

Kerja sama itu dinilai Ari perlu untuk dipererat lantaran saat ini pangsa pasar aviasi Indonesia menjadi yang tertinggi di Asia Tenggara.

Baca juga: Soekarno-Hatta Peringkat 2 Bandara Megahubs Dunia untuk Penerbangan Murah

"Itu terjadi karena pertumbuhan industri penerbangan Indonesia selalu lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu sekitar 9 persen," jelas dia.

Di sisi lain, masifnya pembangunan infrastruktur penerbangan seperti bandara sepanjang 2017 hingga 2018 turut memengaruhi industri penerbangan nasional.

Ari pun menilai, dua faktor tersebut sudah semestinya jadi modal Indonesia untuk memperbesar peran industri transportasi udara bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Apalagi, lanjut Ari, kini telah ada kesepakatan keterbukaan pasar udara antar-negara Asia Tenggara.

Namun demikian, tak hanya dari sisi bisnis, INACA juga menyoroti perihal keamanan industri penerbangan yang saat ini sudah menjadi tumpuan pergerakan sektor pariwisata.

Menurut Ari, standar keselamatan penerbangan Indonesia juga berperan terhadap peningkatan industri aviasi.

Hasil audit keselamatan penerbangan Indonesia tercatat mampu mencapai 81,1 persen. Hal tersebut membuat Indonesia menduduki peringkat ke dua keselamatan penerbangan di Asia Tenggara.

"Karena setiap jaringan kita akan memberikan makna dan nilai tambah khususnya bagi destinasi-destinasi pusat wisata dan pusat ekonomi baru," kata Ari.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com