Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS EKONOMI

Dorong Tumbuhnya Pengusaha Agrobisnis, Kemnaker Gelar Pelatihan Vokasi

Kompas.com - 26/10/2018, 09:00 WIB
Mikhael Gewati

Editor

KOMPAS.com -  Apabila digarap dengan serius, peluang usaha di bidang agrobisnis (bisnis berbasis usaha pertanian) cukup menjanjikan. Tidak sedikit pula pengusaha sukses yang bergelut di bidang agrobisnis kreatif.

Untuk itu, pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) terus mendorong peningkatan kompetensi tenaga kerja dalam menciptakan wirausaha mandiri di bidang agribisnis.

“Dalam era liberalisasi perdagangan seperti sekarang, kunci utamanya adalah peningkatan daya saing produk. Begitupun di bisnis agribisnis,” kata Sekertaris Ditjen Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan, Kunjung Masehat dalam Forum Diskusi Bakohumas Kemnaker di Lembang, Jawa Barat, Kamis (25/10/2018).

Seperti pada keterangan resmi yang Kompas.com terima di hari yang sama, Kunjung menjelaskan, dalam upaya menghasilkan produk-produk yang berdaya saing di pasar internasional, pemerintah memprioritaskan untuk mencetak tenaga kerja kompeten melalui pelatihan vokasi.

“Pelatihan vokasi bidang agrobisnis di Balai Latihan Kerja (BLK) Lembang ini merupakan salah satu contoh upaya pemerintah dalam mendorong tumbuhnya wirausaha-wirausaha mandiri,” kata Kunjung.

Senada dengan hal itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Mafirion, mengungkapkan pentingnya peningkatan akses dan mutu pelatihan vokasi yang ada di Indonesia.

“Dalam upaya peningkatan kompetensi tenaga kerja, peningkatan kapasitas lembaga pelatihan serta penguatan kemitraan dengan dunia industri harus jadi fokus perhatian pemerintah,” terangnya.

Forum Diskusi Bakohumas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) di Lembang, Jawa Barat, Kamis (25/10/2018).Dok. Humas Kementerian Ketenagakerjaan RI Forum Diskusi Bakohumas Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) di Lembang, Jawa Barat, Kamis (25/10/2018).
Sedangkan menurut Ketua bidang Peternakan dan Perikanan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Antonius Joenoes Supit, sedikitnya ada tiga langkah besar untuk meningkatkan nilai tambah dan daya saing produk pertanian Indonesia.

Pertama adalah meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan kelembagaan petani.

“Hal ini mutlak dilakukan karena petani sangat rentan terkena dampak dari perdagangan bebas saat ini. Keterbukaan akses informasi, pengembangan inovasi dan IPTEK serta perluasan jaringan pemasaran untuk petani pun masih sangat diperlukan,” jelasnya.

Kedua, memperbaiki kerangka hukum dan kerangka kebijakan. Sinkronisasi kebijakan ini dilakukan agar kementerian / lembaga yang ada tidak berjalan sendiri-sendiri.

“Selain itu, juga perlu menimbang kebijaksanaan dari negara lain. Hal ini dilakukan karena daya saing itu sendiri tidak berdiri sendiri, melainkan merupakan resulitante dari kebijaksanaan di dalam negeri dan kebijaksanaan dari negara-negara lain,” kata Supit.

Ketiga, perbaikan infrastruktur dan perbaikan rantai pasok (supply chain management). Sebab, hingga kini belum ada rantai pasok yang stabil dan bisa menjamin kepastian ketersediaan barang.

Kegiatan Forum Diskusi Bakohumas Kemnaker ini dilaksanakan selama 2 hari dari tanggal 25 - 26 Oktober 2018 di BLK Lembang, Cikole, Jawa Barat.  Tercatat kurang lebih 100 undangan dari kementerian atau Lembaga menghadiri acara tersebut. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Pelita Air Catat Ketepatan Waktu Terbang 95 Persen pada Periode Libur Lebaran

Whats New
Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com