Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei: Perusahaan AS Mulai Terpukul Perang Dagang

Kompas.com - 26/10/2018, 11:45 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

NEW YORK, KOMPAS.com - Perusahaan-perusahaan AS dikabarkan sudah mulai terpukul dampak perang dagang yang digulirkan Presiden Donald Trump terhadap China. Perusahaan-perusahaan itu terimbas kenaikan tarif.

Kekhawatiran yang sebelumnya disuarakan oleh perusahaan-perusahaan AS kini semakin nyata terasa. Sebab, pemesanan baru dari China harus terkena tarif yang lebih tinggi yang diterapkan pemerintahan Trump.

Dikutip dari Business Insider, Jumat (26/10/2018), survei yang dilakukan Federal Reserve dan beberapa perusahaan riset pasar menemukan meluasnya kekhawatiran tentang tarif impor. Sementara itu, masing-masing perusahaan mulai menghitung biaya baru hingga mencapai puluhan juta dollar AS karena ada tarif.

Beige Book yang dirilis The Fed mencatatkan peningkatan kekhawatiran terkait perang dagang AS-China. Beige Book berisi kumpulan sudut pandang dari 12 Fed regional.

Kata "tarif" muncul 51 kali pada Beige Book edisi terbaru yang dirilis pada Rabu (24/10/2018) waktu setempat. Angka itu naik dibandingkan pada edisi September dan Juli 2018, yang tercatat masing-masing 41 kali dan 31 kali.

Ada sejumlah kekhawatiran terkait perang dagang yang tercatat di dalam Beige Book. Pertama, perusahaan-perusahaan AS khawatir bahan baku dari luar AS akan semakin mahal harganya.

Banyak di antara barang-barang tersebut digunakan di dalam produk yang dijual oleh perusahaan AS kepada konsumen. Sehingga, biaya impor yang lebih tinggi mendorong kenaikan biaya bagi perusahaan dan harga di tingkat konsumen pun terkerek.

Kedua, kebijakan balasan terhadap tarif yang diterapkan Trump membuat perusahaan susah menjual barang-barangnya ke negara seperti China dan Kanada.

Akibatnya, harga di tingkat produsen di AS menjadi rendah. Perusahaan pun menerima pendapatan yang lebih rendah untuk produk mereka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Jasa Marga: 109.445 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Selama Libur Panjang Paskah 2024

Whats New
Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com