Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III Masih Tertekan

Kompas.com - 26/10/2018, 22:15 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal III 2018 akan dipengaruhi oleh tekanan dari ketidakpastian global. Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan untuk 2018 bisa mencapai 5,2 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).

"Kami masih mengharapkan momentumnya cukup ada, namun kami tahu dengan suku bunga yang meningkat maupun defisit neraca berjalan/ Current Account Deficit (CAD), mungkin kita akan melihat tekanan itu terefleksikan (terhadap pertumbuhan ekonomi kuartal III)," kata Sri Mulyani usai memberi kuliah umum di Unika Atma Jaya, Jumat (26/10/2018).

Sampai dengan akhir tahun ini, The Fed diprediksi masih akan menaikkan suku bunganya satu kali lagi, di mana mereka telah menaikkan tiga kali suku bunga acuan sejak awal 2018.

Sementara mengenai CAD atau defisit transaksi berjalan, tantangannya masih sama karena pertumbuhan impor masih lebih tinggi dari ekspor untuk barang dan jasa.

Untuk menangani CAD, Sri Mulyani memastikan pemerintah terus mencermati seluruh aspek dari ekspor-impor barang dan jasa. Termasuk melihat lebih rinci pada volume masing-masing, baik ekspor maupun impornya.

"Kalau hari ini kenaikannya dipicu oleh impor yang masih meningkat, kami akan makin fokus mengenai masalah impornya," tutur Sri Mulyani.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo sebelumnya menyebutkan, pertumbuhan ekonomi kuartal III 2018 kemungkinan di bawah 5,2 persen. Namun, kemungkinan pertumbuhan ekonomi akan mengalami perbaikan pada kuartal IV 2018.

Per kuartal II 2018, pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 5,27 persen. Capaian pada periode tersebut dinilai sebagai yang tertinggi sejak jatuhnya harga komoditas pada 2015 lalu yang membuat pertumbuhan ekonomi tertekan di bawah 5 persen, yaitu 4,88 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com