Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah: Butuh Waktu untuk Merasakan Manisnya Pembangunan Infrastruktur

Kompas.com - 28/10/2018, 08:19 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Wahyu Utomo mengatakan, membangun infrastruktur sama dengan membangun masa depan sebuah peradaban.

Melalui percepatan pembangunan infrastruktur secara lebih merata di seluruh tanah air, diharapkan tercipta konektivitas yang kuat antar-wilayah.

"Namun, satu hal yang perlu dicatat adalah diperlukan waktu yang tidak singkat untuk merasakan manisnya buah pembangunan infrastruktur, meskipun bukan berarti tidak ada manfaat yang bisa dirasakan dalam waktu singkat,” ujar Wahyu dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (27/10/2018).

Wahyu menerangkan, salah satu manfaat yang sudah dapat dirasakan langsung adalah meningkatnya peringkat Indonesia pada beberapa indikator ekonomi.

“Reformasi kebijakan untuk mendorong percepatan infrastruktur telah menaikkan peringkat daya saing, performa logistik dan angka kemudahan berusaha,” kata Wahyu.

Baca juga: Berita Populer: BPK soal Infrastruktur Mangkrak hingga Pertumpahan Darah Industri Perbankan

Menurut laporan World Bank Group 2018, daya saing infrastruktur Indonesia berada pada peringkat ke-52 di tahun 2018, membaik dibanding tahun 2010-2013 yang berkisar di peringkat 70-an.

Kemudian indeks performa logistik yang memperhitungkan aspek dukungan infrastruktur bagi logistik juga meningkat dari kisaran 2,7 di 2010 menjadi kisaran 3,1 di tahun 2018.

Pengerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) juga telah membuka lebar lapangan pekerjaan. Untuk menyelesaikan seluruh PSN, estimasi total tenaga kerja yang dibutuhkan mencapai 394 ribu pekerja.

Tenaga kerja yang paling banyak dibutuhkan oleh proyek PSN adalah lulusan pendidikan vokasi dan politeknik. Itu baru tenaga kerja langsung yang dibutuhkan, belum termasuk penyerapan tenaga kerja tidak langsung yang menjadi multiplier effect proyek PSN.

Sementara untuk manfaat jangka panjang, berdasarkan kajian yang dilakukan Tusk Advisory di tahun 2018, pembangunan infrastruktur khususnya pembangunan PSN diprediksi dapat berdampak pada pertumbuhan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar 7,2 persen pada tahun 2023 dan 9,3 persen pada 2030.

"Pembangunan infrastruktur diyakini dapat memberikan tambahan produktivitas yang secara rata-rata per tahun lebih tinggi sebesar 5,63 persen dibandingkan dengan nilai produktivitas pada kondisi business-as usual," ucap dia.

Baca juga: Sri Mulyani Minta Kemenhub Tak Andalkan APBN untuk Bangun Infrastruktur

Sejak Peraturan Presiden Nomor 3 Tahun 2016 tentang PSN diterbitkan, KPPIP telah melakukan evaluasi rutin pada setiap tahunnya terhadap keberlangsungan PSN. Dalam Perpres nomor 56 tahun 2018 disebutkan PSN berjumlah 223 Proyek + 3 program. Keseluruhan proyek memiliki estimasi nilai investasi sebesar Rp. 4.150 triliun.

Secara akumulatif dalam kurun waktu 2016 sampai September 2018 sebanyak 33 PSN telah selesai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com