Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Bali, 250 Organisasi Teken Komitmen Internasional Atasi Krisis Polusi Plastik

Kompas.com - 30/10/2018, 12:37 WIB
Putri Syifa Nurfadilah,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

NUSA DUA, KOMPAS.com – SC Johnson hari ini mengumumkan partisipasinya dalam koalisi dengan perusahaan-perusahaan dan pemerintah berbagai negara untuk mengatasi krisis polusi plastik dunia.

Bersama dengan Dame Ellen MacArthur, Chairman dan CEO SC Johnson Fisk Johson menandatangani komitmen global untuk Perekonomian Plastik Baru (New Plastics Economy Global Commitment) di Our Ocean Conference (OOC) 2018 di Nusa Dua, Bali, Selasa (30/10/2018).

Komitmen yang dipimpin Yayasan Ellen MacArthur bersama dengan UN Environment ini bertujuan untuk mengatasi akar masalah polusi plastik dan membantu menjauhkan plastik dari lautan.

“Bersama dengan Yayasan Ellen MacArthur dan organisasi global lainnya, kami membuat komitmen untuk mengambil langkah bersama agar menciptakan perekonomian plastik baru yang akan mencegah plastik menjadi sampah,” ujar Chairman dan CEO SC Johnson Fisk Johnson.

Baca juga: Tahun Depan, Kantong Plastik Kresek Bakal Dikenakan Cukai

Pemimpin Inisiatif New Plastics Economy Yayasan Ellen MacArthur Sander Defruyt menambahkan, dengan menandatangani komitmen global ini SC Johnson dan lebih dari 250 organisasi lainnya telah mengambil sikap soal permasalahan ini.

“Mereka menyatukan visi mengenai apa yang dibutuhkan untuk menghilangkan polusi plastik dari sumbernya dan berkomitmen untuk menghilangkan plastik yang tidak dibutuhkan serta menjamin seluruh plastik yang masih diperlukan dapat digunakan kembali atau didaur ulang dengan mudah,” tuturnya.

Pada OOC 2018, Fisk Johnson bergabung dengan Pendiri Yayasan Ellen MacArthur, Dame Ellen MacArthur dan Direktur Eksekutif UN Environment, Erik Solheim.

Dokumen yang ditandatangani lebih dari 250 organisasi tersebut, akan mengatasi akar permasalahan polusi plastik, di antaranya:

  • Mengambil langkah untuk menghilangkan kemasan plastik bermasalah atau yang tidak dibutuhkan pada tahun 2025.
  • Mengambil langkah menuju model penggunaan ulang, di mana relevan, dari model sekali pakai pada tahun 2025.
  • Membuat kemasan plastik yang 100 persen dapat digunakan kembali, dapat didaur ulang, atau dapat dijadikan kompos pada tahun 2025.
  • Meningkatkan secara signifikan konten hasil daur ulang pada kemasan plastik pada tahun 2025.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Heboh soal Kualifikasi Lowker KAI Dianggap Sulit, Berapa Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com