Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Postur RUU APBN 2019

Kompas.com - 30/10/2018, 17:32 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Anggaran DPR RI bersama pemerintah telah menyepakati RUU APBN 2019, berikut dengan asumsi makro, target pembangunan, dan postur anggarannya. Postur anggaran terdiri dari pendapatan negara, belanja negara, keseimbangan primer, defisit, serta pembiayaan anggaran.

Dalam pembahasannya selama ini, pemerintah awalnya mengajukan postur RAPBN 2019 yang kemudian dibahas dalam rapat kerja bersama Banggar 17 Oktober 2018. Setelah melalui proses raker, postur ditetapkan dengan besaran sebagai berikut.

  • Pendapatan negara: Rp 2.165,1 triliun
  • Belanja negara: Rp 2.461,1 triliun
  • Keseimbangan primer negatif: Rp 20,1 triliun
  • Defisit: Rp 296 triliun atau 1,84 persen terhadap produk domestik bruto (PDB)
  • Pembiayaan anggaran: Rp 296 triliun

Dari total Rp 2.165,1 triliun pendapatan negara, penerimaan perpajakan (pajak dan bea cukai) ditargetkan sebesar Rp 1.786,4 triliun dengan tax ratio 12,22 persen. Kemudian Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp 378,3 triliun dan penerimaan hibah Rp 400 miliar.

Untuk belanja negara, dari total Rp 2.461,1 triliun, belanja pemerintah pusat ditetapkan sebesar Rp 1.634,3 triliun serta Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) sebesar Rp 826,8 triliun. Jika dirinci dari belanja pemerintah pusat, Rp 855,4 triliun dialokasikan untuk belanja kementerian/lembaga dan Rp 778,9 triliun untuk belanja non kementerian/lembaga.

Belanja non kementerian/lembaga dibagi lagi, antara lain untuk pembayaran bunga utang Rp 275,9 triliun, subsidi energi Rp 160 triliun, dan belanja lain-lain Rp 114 triliun. Beberapa poin penting yang disertakan dan termasuk dalam alokasi belanja lain-lain adalah cadangan penanggulangan bencana NTB dan Sulawesi Tengah Rp 10 triliun berikut cadangan pooling fund bencana Rp 1 triliun.

Sementara dari total TKDD, Transfer ke Daerah ditetapkan sebesar Rp 756,8 triliun dan Dana Desa Rp 70 triliun. Dalam hal pembiayaan anggaran, beberapa komponen di dalamnya adalah pembiayaan utang sebesar Rp 359,3 triliun dan pembiayaan investasi sebesar negatif Rp 75,9 triliun.

Postur RAPBN 2019 berikut dengan asumsi makro dan target pembangunannya akan dibahas lebih lanjut di tingkat berikutnya, yaitu rapat paripurna. Pimpinan Banggar Azis Syamsuddin menjadwalkan rapat paripurna RAPBN 2019 akan digelar Rabu (31/10/2018) pukul 10.00 WIB untuk kemudian disahkan menjadi UU APBN 2019.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Luhut Sambangi PM Singapura, Bahas Kerja Sama Carbon Capture Storage dan Blue Food

Whats New
Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Honda Prospect Motor Buka Lowongan Kerja, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Tahun Pertama Kepemimpinan Prabowo, Rasio Utang Pemerintah Ditarget Naik hingga 40 Persen

Whats New
Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Revisi Aturan Impor Barang Bawaan dari Luar Negeri Bakal Selesai Pekan Ini

Whats New
Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Pacu Kontribusi Ekspor, Kemenperin Boyong 12 Industri Alsintan ke Maroko

Whats New
Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Uji Coba Bandara VVIP IKN Akan Dilakukan pada Juli 2024

Whats New
Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Menteri Basuki Bakal Pindah ke IKN Juli 2024 dengan 2 Menteri Lain

Whats New
Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Harga Emas Dunia Stabil di Tengah Meredanya Konflik Timur Tengah

Whats New
Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Pemerintah Susun Rancangan Aturan Dana Abadi Pariwisata, untuk Apa?

Whats New
Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Soal Wajib Sertifikat Halal di Oktober, Kemenkop-UKM Minta Kemenag Permudah Layanan untuk UMKM

Whats New
Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Kerja Sama dengan Israel

Whats New
Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Nasabah Bank Jago Bertambah 3 Juta Setiap Tahun

Whats New
RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

RUPST MPXL Sepakati Pembagian Dividen dan Tambah Komisaris

Whats New
KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya

KAI Properti Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Syaratnya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com