Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asuransi Jiwa Sudah Dianggap Penting dan Perlu

Kompas.com - 31/10/2018, 21:47 WIB
Murti Ali Lingga,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Asuransi jiwa kini sudah dipandang penting dan perlu dalam kehidupan sehari-hari. Ini semata bertujuan untuk memproteksi diri dalam menjalani dinamika zaman.

Direktur Bancassurance Great Eastern Life Indonesia Nina Ong, mengatakan, aktivitas masyarakat saat ini terbilang semakin padat. Sehingga meningkatkan risiko kehidupan yang bakal mereka hadapi setiap saat. Untuk itu diperlukan asuransi jiwa atau proteksi diri yang tepat.

"Sebagai perusahaan asuransi yang memiliki misi untuk membuat hidup lebih baik dengan menyediakan keamanan finansial, mempromosikan kesehatan yang baik dan hubungan yang lebih bermakna, Asset Link Protector merupakan bentuk inovasi kami bagi nasabah untuk mendapatkan proteksi optimal di setiap fase kehidupannya," tutur Nina di Jakarta Selatan, Rabu (31/10/2018).

Great Eastern Life Indonesia dan Bank OCBC NISP sudah meluncurkan produk terbaru mereka bernama Asset Link Protect. Ini merupakan sebuah perlindungan jiwa sekali bayar dengan manfaat jangka panjang.

Baca juga: OJK: Asuransi Jangan Janjikan Imbal Hasil Tinggi-tinggi

Nina menilai, meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya asuransi jiwa manjadi peluang perusahaannya yang juga berfokus pada segmen ini. "Sebenarnya, tujuannya (untuk) menjawab kebutuhan masyarakat. Jadi dari produk apapun itu," sebutnya.

Dia menyebutkan, untuk memenuhi dan sakaligus menjawab kebutuhan itu, Great Eastern Life Indonesia bersama mitranya telah membuat beragam inovasi. Sehingga dapat jadi opsi masyarakat Indonesia dalam memilih proteksi diri.

"Kita ada produk unit link, produk reguler, dan kita juga ada Asset Link Protect. Salah satu untuk mendukung itu, kita mengeluarkan produk inovasi yang tepat sesuai dengan kebutuhan custumer. Jadi dia bisa memilih, mau investasi saja ada produknya. Kalau mau memproteksi masksimal jawabannya adalah Aset Link Protection," papar dia.

Jadi, lanjut Nina, semua produk yang mereka luncurkan dan tawarkan akan sesuai dengan profile costumer. Sehingga costumer sesuai dengan fase-fasenya dalam membuat asuransi jiwa.

"Mungkin pertama dia membutuhkan protection dulu, kemudian fase selanjutnya butuhkan uang yang lebih dan dia bisa masuk unit link. Jadi sesuai dengan fase kita mempersiapkan dan melengkapi semua kebutuhan ini," cetusnya.

Perkembangan zaman yang sangat cepat membuat seseorang sangat membutuhkan perencanaan keuangan dan proteksi di setiap fase kehidupan guna mengantisipasi risiko yang dapat terjadi di masa depan. Seperti ketika seperti tutup usia harus diantisipasi karena dapat menimbulkan dampak finansial yang besar bagi keluarga yang ditinggalkan.

"Selain itu perencanaan keuangan yang matang untuk masa pensiun juga harus dilakukan sejak dini agar risiko tidak cukupnya dana untuk hari tua dapat diatasi," sambungnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com