Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Patokan Ekspor Tambang Naik Akibat Fluktuasi Harga Global

Kompas.com - 01/11/2018, 09:26 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fluktuasi harga tambang internasional mempengaruhi kenaikan Harga Patokan Ekspor (HPE) produk pertambangan yang dikenakan Bea Keluar (BK) untuk periode November 2018. Dibandingkan HPE periode sebelumnya, sebagian besar komoditas produk pertambangan periode November 2018 mengalami kenaikan.

Ketentuan HPE periode November 2018 ditetapkan dalam Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 104 Tahun 2018 pada 26 Oktober 2018.

“HPE beberapa produk pertambangan mengalami kenaikan yang disebabkan oleh adanya fluktuasi harga internasional," ujar Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan dalam keterangan tertulis, Kamis (1/11/2018).

Hanya ada sejumlah produk yang HPE-nya turun yakni produk konsentrat timbal, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, dan nikel.

Adapun produk pertambangan yang dikenakan BK adalah konsentrat tembaga, konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat timbal, konsentrat seng, konsentrat ilmenit, konsentrat rutil, nikel, dan bauksit yang telah dilakukan pencucian.

Oke mengatakan, perhitungan harga dasar HPE untuk komoditas konsentrat besi, konsentrat besi laterit, konsentrat pasir besi, konsentrat mangan, konsentrat ilmenit, dan konsentrat rutil bersumber dari Asian Metal. Sedangkan konsentrat tembaga, pellet konsentrat pasir besi, konsentrat timbal, konsentrat seng, nikel, dan bauksit bersumber dari London Metal Exchange (LME).

Dibandingkan periode sebelumnya, kenaikan HPE dialami sebagian besar produk di periode November 2018.

Menurut Oke, penetapan HPE periode November 2018 ini ditetapkan setelah memperhatikan berbagai masukan tertulis dan koordinasi dari berbagai instansi terkait.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com