Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemudahan Berusaha Indonesia Turun Satu Peringkat

Kompas.com - 01/11/2018, 11:08 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Laporan Bank Dunia menyebutkan sejumlah negara mengalami kenaikan skor kemudahan berusaha. Urutan pertama yang mengalami peningkatan kemudahan berusaha tertinggi adalah Afghanistan, disusul Djibouti dan China.

Indonesia termasuk negara yang kemudahan berusahanya naik, namun peringkat kemudahan berusahanya turun. Indonesia mendapat skor 67,96 dari 66,54 tahun lalu.

Namun, peringkatnya turun dari 72 menjadi 73. Meski ada perbaikan iklim usaha, namun pertumbuhannya kurang bisa mengimbangi negara lainnya.

"Indonesia harus meningkatkan best practice untuk meningkatkan peringkatnya di dunia," ujar Ekonom Senior Bank Dunia Arvind Jain dalam video conference di Jakarta, Kamis (1/11/2018).

Posisi Indonesia jauh tertinggal dari Malaysia di peringkat 15 dengan skor 80,6.

Baca juga: Kemudahan Berusaha untuk UMKM Perlu Dibenahi

Thailand juga mengalami pertumbuhan kemudahan di peringkat 27 dengan skor 78,45. Sementara peringkat pertama kemudahan berusaha diduduki Selandia Baru, disusul Singapura, Denmark, Hong Kong, dan Korea.

Kepala Perwakilan Bank Dunia untuk Indonesia dan Timor Leste, Rodrigo A Chaves mengatakan, saat ini Indonesia terus meningkatkan iklim usaha dan berupaya mengurangi kesenjangan terhadap praktik global terkait meregulasi usaha kecil menengah dalam negeri.

"Negara ini juga dapat mengambil manfaat dari peningkatan keterbukaan terhadap investor global, keterampilan, dan teknologi agar bisa lebih bersaing di pasar global," ujar Chaves.

Bank Dunia mengukur kemudahan berusaha di dua kota di Indonesia, yakni Jakarta dan Surabaya. Tahun ini, Indonesia mempermudah untuk memulai usaha dengan menggabungkan beberapa jaminan sosial yang berbeda dan mengurangi biaya notaris di kedua kota tersebut.

Sejumlah proses pendaftaran perizinan yang berbeda juga digabung di pelayanan perizinan terpadu satu pintu. Hasilnya, waktu untuk memulai suatu usaha berkurang sekira tiga hari menjadi 20 hari dan biayanya berkurang menjadi 6,1 persen pendapatan per kapita, turun dari 10,9 persen tahun lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com