JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Nilai Tukar Petani (NTP) nasional pada Oktober 2018 sebesar 103,02 atau turun 0,14 persen dibandingkan September 2017.
Penurunan NTP itu disebabkan indeks harga yang diterima petani (It) lebih kecil dari kenaikan indeks harga yang dibayar petani (Ib).NTP mencerminkan daya beli petani.
"Pada Oktober 2018, indeks harga yang diterima petani memang naik 0,20 persen," ujar ujar Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers, Jakarta, Kamis (1/11/2018).
"Namun kenaikan tersebut masih lebih kecil dibandingkan kenaikan indeks harga yang dibayar petani sebesar 0,34 persen," sambung dia.
Penurunan NTP nasional dipengaruhi sejumlah NTP di sejumlah subsektor mulai dari perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan.
BPS juga melaporkan, harga gabah kering panen di tingkat petani sebesar Rp 4.973 per kg, naik 0,98 persen dibandingkan September 2018. Sementara gabah kering pengen di tingkat penggilingan Rp 5.039 per kg, naik 0,98 persen.
Adapun rata-rata harga gabah kering giling di tingkat petani Rp 5.476 per kg, naik 1,26 persen. Sementara itu harga gabah giling di tingkat penggilingan Rp 5.568 per kg, atau naik 1,22 persen.
Dibandingkan Oktober 2017 lalu, rata-rata beras di penggilingan pada Oktober 2018 mengalami kenaikan disemua kualitas. Beras kualitas premium naik 1,49 persen, kualitas medium naik 3,05 persen, dan kualitas rendah naik 4,08 persen.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.